Salah satu benda seni yang paling mahal dijual di tempat itu adalah sebuah stensil di atas kanvas putih hasil karya Banksy bergambar gajah membawa rudal di punggung yang berjudul 'Heavy Artillery' alias persenjataan berat.
Karya seni ini dipecah menjadi 1.000 lembar saham dengan harga 120 pound (Rp 2,4 juta) per lembar. Dengan demikian total harga lukisan ini sebesar 120.000 pound (Rp 2,4 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika acara di kedua kota itu sukses, maka Bastok membidik Shanghai dan Hong Kong sebagai tempat pagelaran jual saham benda seni berikutnya. Ia sendiri mendapat keuntungan dari komisi untuk setiap benda seni yang terjual.
"Saya ingin menggabungkan dua hal favorit saya, yaitu seni dan finansial, ke dalam satu konsep," kata Bastok kepada Reuters, Sabtu (12/4/2014).
Apa sebenarnya Galeri 2.0 ini dan bagaimana cara sistemnya bekerja? Anda bisa simak di sini.
Kenapa harga lukisannya bisa mahal? Bagi sebagian besar orang terutama seniman dan penggemar seni, nama Banksy sudah tidak asing lagi. Banksy adalah nama samaran seniman grafitti misterius asal Bristol, Inggris.
Ia bukan sekedar seniman lukis biasa, tapi juga aktivis politik dan sutradara film. Karya-karyanya dikenal sangat satir dan subversif, gurauannya pun sangat 'gelap'.
Awalnya, hasil karya Bansky terpusat di kota-kota Inggris, menghiasai jalanan, tembok, dan jembatan setempat. Namun kini ia melebarkan sayap ke beberapa kota dunia, mulai dari New York sampai Yerusalem.
Sampai saat ini, identitas asli Banksy belum terungkap. Beberapa seniman jalanan mengaku pernah bertemu dan mengenal Banksy, tapi tak satu pun yang mau atau bisa membeberkan identitas aslinya.
(ang/ang)