2005, Asing Diijinkan Masuk BBJ
Jumat, 31 Des 2004 13:11 WIB
Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan mengijinkan investor asing menanamkan modalnya di perusahaan pialang berjangka di Indonesia. Saat ini sebanyak 46 anggota bursa di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) semuanya masih didominasi perusahaan lokal.Investor asing sebenarnya sudah banyak yang masuk atau ikut mendanai pendirian perusahaan berjangka di Indonesia, semacam joint venture, namun tetap memakai badan hukum di Indonesia. Selain itu investor asing juga masuk melalui transaksi di BBJ.Demikian diungkapkan Ketua Bappebti Ardiansyah Tarman dalam jumpa pers akhir tahun yang berlangsung di Kantornya Plasa BBD, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (31/12/2004).Menurut Ardian, peraturan masuknya PMA di perusahaan pialang berjangka dan penggunaan tenaga kerja asing diharapkan sudah bisa dilaksanakan pada tahun 2005 ini. Namun belum ada kepastian berapa nantinya jumlah kepemilikan saham asing di perusahaan pialang tersebut. "Kalau perusahaan efek di BEJ, modal asing bisa mencapai 90 persen diluar perusahan media, kemungkinan kita pada tahap awal akan mencoba 80 persen saham asing," kata Ardian.Tujuan dikeluarkan peraturan tentang besarnya saham PMA di pialang berjangka menurut dia dalam rangka perbaikan iklim investasi di bidang perdagangan berjangka. Apalagi, lanjut dia, Hal itu juga tidak melanggar UU No 32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi. Dengan resminya investor asing sebagai pemegang saham, diharapkan transaksi di BBJ likuiditasnya meningkat. Selain aturan tentang masuknya investor asing, Bappebti juga akan mengeluarkan aturan tentang penggunaan tenaga kerja asing pada tahun depan. Hal ini dilakukan untuk perlindungan kepada masyarakat terhadap perdagangan alternatif yang dilaksanakan diluar bursa. Sementara dari jumlah pengaduan masyarakat tentang kegiatan perdagangan berjangka secara ilegal dalam periode 1999-2004 telah diterima 84 perusahaan yang diduga melakukan perdagangan berjangka tanpa ijin. Dari pengaduan itu telah dilakukan pemeriksaan terhadap 44 perusahaan, penyidikan terhadap 16 perusahaan dimana diantaranya 11 perusahaan telah sampai di tingkat Kejaksaan dan 5 perusahaan di tingkat pengadilan. Pasar Lelang dan Pendanaan Resi GudangDalam kesempatan itu Ardian juga menjelaskan, hingga saat ini telah dikembangkan pasar lelang agro di 10 propinsi dengan 11 lokasi yaitu Bandung, Medan, Agam, Pekanbaru, Jakarta, Semarang, Pruwokerto, Surabaya, Makasar, Manado dan Kendari. Nilai transaksi seluruh pasar lelang mencapai Rp 1,683 triliun. Sementara jenis komoditi yang ditransakasikan diantaranya beras, kopi, kakao, jagung, sayur mayur, buah-buahan, ikan, vanila dan Jamur. Nilai transaksi tertinggi adalah beras Rp 432,5 miliar, minyak kelapa sawit Rp 223,6 miliar dan jagung Rp 195,6 miliar. Pasar lelang merupakan sarana bertemunya penjual dalam hal ini petani produsen dan pembeli atau pedagang atau pabrikan secara langsung yang penyelesaiannya dalam bentuk kemudian. Peserta pasar lelang saat ini yang terdaftar adalah 1285 penjual dan 341 pembeli. Untuk tahun 20005 akan dibuka pasar lelang forward agro di Jambi, Banten, Bengkulu, Lampung, Bali dan NTB. Mengenai pendanaan dengan agunan komoditi atau resi gudang diharapkan bisa dituangkan dalam rancangan UU resi gudang yang rencananya akan disampaikan ke DPR tahun 2005. Saat ini tahapannya masih finalisasi di Depkeh dan HAM. Resi gudang adalah alternatif pembiayaan oleh bank atau lembaga keuangan non bank kepada pelaku bisnis dinmana pendanaannya melibatkan lembaga kliring, lembaga sertifikasi produk dan lembaga asuransi. Saat ini baru 3 bank yang melakukan agunan resi gudang yakni bank niaga, bank ekspor Indonesia dan BII. Resi gudang yang telah berhasil dilakukan Lampung, Makasar, Jateng dan DKI dengan kredit yang dikucurkan senilai US$ 26,09 juta dan Rp 141,9 miliar. Sementara jumlah margin yagn ada di kliring berjangka Indonesia saat ini hampir mencapai Rp 100 miliar. Sedangkan yang ada di BCA dan bank Niaga diperkirakan mencapai 2 kali lipatnya. Jumlah anggota kliring hingga akhir tahun mencapai 29 dengan jumlah simpanan Rp 16,7 miliar sehingga laba sebelum pajak untuk PT Kliring berjangka tahun ini sekitar Rp 1 miliar.
(qom/)