Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.760 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.725 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 2,598 poin (0,05%) ke level 5.249,081. Indeks bisa cetak rekor lagi jika bertahan positif sampai sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG jatuh 37,428 poin (0,71%) ke level 5.209,055 terkena aksi ambil untung. Indeks menjauh dari posisi rekor tertingginya.
Indeks tak sempat sentuh intraday tertinggi karena kena koreksi. Aksi ambil untung menjegal penguatan IHSG.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (9/9/2014), IHSG ditutup anjlok 49,364 poin (0,94%) ke level 5.197,119. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 9,061 poin (1,01%) ke level 883,662.
Seluruh indeks sektoral terkena koreksi dan kompak melemah di zona merah. Saham-saham tambang terkena koreksi paling dalam.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 181.612 kali dengan volume 6,211 miliar lembar saham senilai Rp 5,209triliun. Sebanyak 60 saham naik, 259 turun, dan 68 saham stagnan
Bursa regional akhirnya kompak menguat dan menutup perdagangan di zona hijau. Membaiknya ekonomi Jepang dan Tiongkok menjadi sentimen positif.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 44,04 poin (0,28%) ke level 15.749,15.
- Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,09 poin (0,00%) ke level 2.326,53.
- Indeks Straits Times menguat 8,69 poin (0,26%) ke level 3.343,88.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 1.950 ke Rp 16.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.250 ke Rp 27.650, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 1.200 ke Rp 4.800, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 54.150.
(ang/hds)











































