Zaman SBY Indeks Saham Tumbuh 24,3%, Bagaimana di Era Jokowi?

Transisi Presiden

Zaman SBY Indeks Saham Tumbuh 24,3%, Bagaimana di Era Jokowi?

- detikFinance
Rabu, 15 Okt 2014 17:15 WIB
Jakarta - Meskipun tingkat fluktuasinya cukup tinggi, namun pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus naik secara jangka panjang. Banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG mulai dari kondisi ekonomi domestik hingga global. Pengaruh situasi politik pun tidak terelakkan. Bahkan, pergerakan IHSG pun bervariasi di masing-masing era kepemimpinan presiden.

Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) misalnya. IHSG sempat melonjak hingga 24,3%. Lalu, bagaimana laju IHSG di era presiden terpilih Joko Widodo dengan melihat situasi politik yang tengah memanas saat ini?

"Ekonomi dan politik tidak bisa dipisahkan. Dulu, Pak Harto jatuh justru bukan karena politik tapi karena kondisi ekonomi Indonesia yang terpuruk, orang makan saja susah, maka itu dinilai gagal," ujar Lukas Setia Atmaja, Center for Finance and Investment Research Prasetya Mulya di acara Edukasi Wartawan Pasar Modal Bersama Schroder Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Lukas merinci, saat SBY memimpin Indonesia di periode 2004-2009, IHSG melejit hingga 24,3%. Berlanjut, di tahun 2009-2014, IHSG pun masih mencatatkan angka positif naik sekitar 15,9%.

"Pas SBY harga komoditas lagi bagus-bagusnya, batu bara, timah, dan lain-lain," katanya.

Sementara di era Megawati di tahun 2001-2004, kenaikan IHSG mencapai 19,6%. Sedangkan saat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memimpin Indonesia, sepertinya IHSG belum berpihak padanya. IHSG mencatatkan angka minus 11,9%.

"Nah, ini pas Gus Dur saya tidak begitu memperhatikan kenapa minus," ujar dia.

Kepemimpinan BJ Habibie di tahun 1998-1999, IHSG berhasil naik 23,2%. Sementara di zaman Soeharto di tahun 1982-1998, kenaikan IHSG mencapai 9,7%.

"IHSG naik pas Habibie karena sebelum dia memimpin pasar sedang turun dan kemudian recovery, jadi positif. Sementara pas Soeharto waktu itu pasar saham belum begitu aktif," ungkapnya.

Lukas mengungkapkan, menilik dari sejarah pergerakan IHSG di era masing-masing presiden, pihaknya berharap kepemimpinan Jokowi akan mampu membawa IHSG kembali cerah.

Berdasarkan kalkulasi, Lukas memprediksi, jika kenaikan IHSG secara rata-rata tahunan sebesar 20%, maka tidak menutup kemungkinan IHSG bisa menembus angka 10.000 dalam 5 tahun ke depan.

"Nanti presiden terpilih kita lihat, Jokowi 5 tahun yang akan datang, diganggu nggak nih. Kalau Jokowi selamat sampai 5 tahun, IHSG bisa ke level 10.000 lah ya. 10 tahun terakhir return tahunan IHSG rata-rata 20%, jika menghitung itu, ya bukan tidak mungkin IHSG bisa 10.000 bahkan lebih," jelas Lukas.

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads