IHSG Diprediksi Masih Melemah

Rekomendasi Saham

IHSG Diprediksi Masih Melemah

- detikFinance
Selasa, 28 Okt 2014 08:53 WIB
IHSG Diprediksi Masih Melemah
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 48 poin akibat aksi ambil untung investor lokal di hari pertama Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dana asing masuk lantai bursa sekitar Rp 600 miliar.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (27/10/2014), IHSG ditutup anjlok 48,776 poin (0,96%) ke level 5.024,292. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 11,208 poin (1,30%) ke level 851,342.

Wall Street berakhir datar setelah pekan lalu melonjak cukup tinggi. Saham-saham energi masuh terus melemah gara-gara harga minyak dunia yang loyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 12,53 poin (0,07%) ke level 16.817,94, Indeks S&P 500 kehilangan 2,95 poin (0,15%) ke level 1.961,63 dan Indeks Komposit Nasdaq bertambah 2,22 poin (0,05%) ke level 4.485,93.

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan terutama gara-gara sentimen dari pasar saham Asia. Investor asing sepertinya masih akan berburu saham.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 turun 26,13 poin (0,17%) ke level 15.362,59.
  • Indeks Straits Times terpangkas 12,95 poin (0,40%) ke level 3.213,16.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Woori Korindo
Laju IHSG di awal pekan tampaknya kurang bersemangat. Harapan akan adanya kenaikan pasca pengumuman dan jelang pelantikan kabinet terlihat tidak terjadi. Laju IHSG pun seperti yang kami tulis sebelumnya, dimana masih positifnya laju bursa saham AS sempat memberikan sentimen positif bagi IHSG meski juga terdapat peluang pelemahan lanjutan. Dan IHSG pun memilih untuk mengalami penurunan di tengah laju Rupiah dan obligasi yang mampu kembali menguat. Kondisi bursa saham regional yang tidak terlalu baik, terutama laju bursa saham China setelah merespon hasil stress test ECB dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking. Namun di sisi lain, tampaknya hanya pemodal lokal yang terlihat melakukan aksi jual karena transaksi asing terlihat nett buy (dari posisi nett sell Rp 351,93 miliar menjadi nett buy Rp 673,9 miliar).

Kembali beredarnya spekulasi akan langkah The Fed yang masih akan mempertahankan tingkat suku bunga rendahnya setelah berakhirnya program stimulus, menguatnya mata uang Brazil seiring harapan akan perbaikan ekonomi Brazil pasca kembali terpilihnya Dilma Rousseff sebagai Presiden, hingga kenaikan retail sales Inggris yang berimbas pada terapresiasinya Poundsterling memberikan sentimen positif pada laju Rupiah yang berhasil terapresiasi. Laju Rupiah di bawah level resisten 12050. Beberapa sentimen positif mulai mempengaruhi Rupiah dan diharapkan dapat bertahan. Rp 12052-12038 (kurs tengah BI).

Laju bursa saham Asia cenderung melemah di awal pekan, terutama bursa saham China seiring masih adanya sikap skeptis terhadap perkembangan ekonomi China yang masih berpotensi melambat dan belum adanya kepastian kerjasama bursa saham Hong Kong dan Shanghai menyusul masih adanya demonstrasi di Hong Kong. Berita kembali terpilihnya Roussef sebagai Presiden Brazil tidak terlalu mendapat respon positif pelaku pasar.

Rilis hasil stress test ECB terhadap 25 bank yang tidak memenuhi kriteria hingga pengumuman ECB terhadap telah dilakukannya program pembelian obligasi senilai €1,7 miliar (US$2,2 miliar) direspon negatif pelaku pasar sehingga membuat laju bursa saham Eropa masih melanjutkan pelemahannya. Di sisi lain, masih negatifnya pertumbuhan private loans Zona Euro dan rendahnya data-data Jerman turut menambah sentimen negatif.

Tidak seperti laju bursa saham Asia dan Eropa yang terperosok ke zona merah, laju bursas saham AS mampu melajutkan kenaikannya setelah saham-saham telekomunikasi dan konsumer mengalami kenaikan dan mampu mengimbangi pelemahan pada saham-saham komoditas seiring masih turunnya harga minyak mentah. Turunnya markit service PMI dan Dallas Fed manufacturing index dapat diimbangi dengan kenaikan pending home sales.
Β 
Pada perdagangan Selasa (28/10) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5010-5019 dan resisten 5035-5050. Three inside down di bawah upper bollinger band (MBB ). MACD mulai menurun dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R berbalik turun. Laju IHSG sempat berada di target resisten (5085-5110) dan berakhir di bawah target support (5059-5065). Adanya tekanan jual membuat IHSG kembali berada di sekitar area support dan berpotensi melanjutkan pelemahannya jika aksi beli kurang mendominasi. Diharapkan masih positifnya laju bursa saham AS dan kembali terapresiasinya laju Rupiah dapat membuat IHSG berbalik positif.

Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS bergerak sideways, seiring kejatuhan harga minyak. Penguatan dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,07%. Sementara indeks S&P 500 membukukan pelemahan -0,15%.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh hasil stress test bank di Eropa. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang -0,24%. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat tipis +0,03%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun -0,34% ke level US$79,92 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,24% ke posisi US$1.226,30 per troy ounce.

Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo telah melaksanakan sidang kabinet perdana dengan para Menterinya dan menyampaikan tiga fokus pembangunan, yaitu sektor pangan, maritim dan energi. Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya infrastruktur. Untuk mendukung itu, pemerintah setidaknya membutuhkan 25 ribu megawatt listrik untuk mendukungnya.

Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas menilai jika indeks harga saham gabungan (IHSG) masih diperdagangkan di atas MA 200 hari. IHSG bergerak melemah pada perdagangan kemarin dan ditutup pada level 5.024, atau turun -0,96%.

Sedangkan pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan namun dalam kisaran terbatas. Support terdekat IHSG berada di level 4.999, dengan resistance di 5.103.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads