IHSG Diperkirakan Bergerak di Rentang Tipis

Rekomendasi Saham

IHSG Diperkirakan Bergerak di Rentang Tipis

- detikFinance
Jumat, 05 Des 2014 08:54 WIB
IHSG Diperkirakan Bergerak di Rentang Tipis
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mengikuti ritme penguatan bursa Asia dengan ditutup naik 11 poin. Aksi beli selektif di saham-saham unggulan berhasil menahan Indeks di zona hijau.

Menutup perdagangan, Kamis (4/12/2014), IHSG bertambah 11,116 poin (0,22%) ke level 5.177,160. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 1,750 poin (0,20%) ke level 892,182.

Wall Street berakhir melemah tipis setelah Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi memutuskan baru akan memberikan stimulus moneter tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 12,52 poin (0,07%) ke level 17.900,1, Indeks S&P 500 kehilangan 2,41 poin (0,12%) ke level 2.071,92 dan Indeks Komposit Nasdaq berkurang 5,04 poin (0,11%) ke level 4.769,44.

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang yang tipis. Aksi beli masih bisa menahan indeks di zona hijau.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melemah 58,51 poin (0,33%) ke level 17.828,70.
  • Indeks Straits Times menipis 1,62 poin (0,05%) ke level 3.303,20.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Woori Korindo Securities
Laju IHSG tidak jauh berbeda dengan perkiraan kami sebelumnya dimana berpotensi melemah seiring aksi-aksi profit taking yang terjadi. Laju IHSG pun sempat bergerak melemah di pertengangan sesi 1 namun, tidak lama kemudian jelang akhir sesi 1 laju IHSG kembali bergerak naik. Rupanya kenaikan yang terjadi juga tidak mampu bertahan lama dimana setelah menyentuh level tertingginya 5198,97, laju IHSG mulai lelah hingga terperosok melemah. Akan tetapi, pelemahan yang terjadi tidak melampaui level sebelumnya sehingga secara intraday perdagangan, laju IHSG masih membukukan penguatan. Saham-saham agri, pertambangan, dan aneka industri masih mampu menopang laju kenaikan IHSG. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net buy Rp -298,99 miliar menjadi net sell Rp -5,56 miliar).

Penilaian pesimisme kami masih terjadi di laju Rupiah di mana masih melanjutkan pelemahan. Bahkan level psikologis 12300 telah terlewati. Sentimen dari berbalik naiknya harga saham-saham produsen dan kenaikan data ISM non manufacturing PMI memberikan sedikit pandangan bahwa ekonomi AS akan segera pulih, meski bertahap. Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.306. Meski sempat terjadi profit taking pada US$ namun, tampaknya pelaku pasar saat ini masih lebih menyukai US$ seiring apresiasinya yang diiiringi dengan perbaikan fundamental negaranya. Rp 12.322-12.305 (kurs tengah BI).

Masih menguatnya laju bursa saham AS memberikan imbas positif pada laju bursa saham Asia yang masih dapat bergerak variatif cenderung positif. Mulai berbalik positifnya harga sejumlah komoditas turut memberikan imbas positif. Tidak hanya itu, perkiraan akan meningkatnya nilai transaksi di bursa saham China yang berimbas positif bagi para sekuritas; masih berlanjutnya pelemahan Yen; membaiknya neraca perdagangan Australia; hingga masih stabilnya rilis GDP KorSel turut membantu hadirnya sentimen positif.

Laju bursa saham Eropa yang di awal sesi masih bergerak menguat, jelang penutupan justru berbalik ke zona merah. Pelaku pasar merespon negatif pernyataan President ECB, Mario Draghi, yang masih akan melakukan pengukuran dan pembahasan lebih lanjut terhadap kebutunan stimulus tahun depan. Tentu pernyataan tersebut direspon negatif karena terlihat ECB masih ragu dalam mengucurkan stimulus dan juga belum siap. Sentimen positif dari kenaikan halifax house price Inggris, penurunan yield obligasi 10 tahun Spanyol, tidak berubahnya kebijakan stimulus BoE; hingga bertahannya suku bunga ECB rate di 0,5% terimbangi dengan sentimen pernyataan tersebut.

Kembali berbalik melemahnya laju harga komoditas membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi jualnya sehingga membuat laju bursa saham AS berbalik melemah. Tidak hanya itu, pelaku pasar pun juga merespon pernyataan Mario Draghi tersebut. Rilis lebih rendahnya initial jobless claim dari perkiraan tidak banyak direspon positif karena tertutupi oleh respons negatif tersebut.
 
Pada perdagangan Jumat (5/12) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5145-5163 dan resisten 5187-5204. Shooting star di bawah area upper bollinger band (UBB ). MACD mencoba melanjutkan kenaikan meski terbatas dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William’s %R tertahan pelemahannya. Laju IHSG sempat melampaui target resisten (5190-5197) namun, tidak kuat dan berbalik turun meski masih dapat bertahan di atas kisaran area target support (5145-5159). Masih adanya aksi profit taking membuat potensi kenaikan IHSG menjadi terhambat meski masih ditahan dengan adanya aksi beli. Laju IHSG masih menyimpan potensi melemah terutama jika sentimen yang ada mulai bergerak melemah. Tetap cermati potensi pelemahan lanjutan.

Waterfront Securities
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 4 Desember 2014 ditutup menguat 0,21% pada level 5177. Saham sektor perkebunan menyumbangkan penguatan terbesar, seiring dengan kenaikan harga CPO. Investor asing melakukan net sell senilai Rp4,7 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor energi dan kekecewaan pasar akan komentar Mario Draghi mengenai rencana stimulus ECB. Presiden ECB, Mario Draghi, menyatakan bahwa ECB akan menunggu hingga triwulan berikutnya untuk melakukan penilaian perlunya dilakukan langkah stimulus berikutnya. Hal tersebut mengecewakan pasar yang telah mengharapkan ECB akan merilis program QE pada pertemuan kemarin. ECB juga menurunkan proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan inflasi yang di bawah target ECB, masyarakat cenderung menunda belanja karena adanya harapan harga akan berlanjut turun sehingga akan mendorong perlambatan ekonomi. Euro rebound terhadap dollar AS setelah pernyataan ECB tersebut. Sementara itu data initial claims AS pekan lalu mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya menjadi 297 ribu dari 314 ribu. Nanti malam akan dirilis data nonfarm payrolls dan unemployment rate. Indeks Harga Saham Gabungan hari diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG akan berada dikisaran level 5143-5194. Rekomendasi: SSMS, ASII, BBNI, JSMR, ICBP, ADRO, ISAT, BBTN, LSIP.



(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads