Nilai kapitalisasi pasar tersebut dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/12/2014). Jika melihat titik tertingginya di Rp 8.750 per lembar yang diraih pada 10 Juni 2008, kapitalisasi saham BUMI dengan asumsi saham beredar saat ini 36,63 miliar lembar bisa mencapai Rp 320 triliun.
Kapitalisasi pasarnya menjadi yang paling tinggi di antara perusahaan-perusahaan batu bara lainnya di lantai bursa saat ini. Bahkan bisa jadi mengalahkan kapitalisasi pasar perusahaan termahal di bursa saat ini yaitu PT Astra Internasional Tbk (ASII) senilai Rp 284 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedanya, saham-saham lain bisa bangkit lagi setelah krisis, termasuk saham Astra, tapi hal ini tidak berlaku untuk rata-rata saham Grup Bakrie.
Setelah krisis, saham-saham Grup Bakrie malah loyo, bahkan banyak juga yang akhirnya tiarap ke titik terendahnya di Rp 50 per lembar. Klik di sini untuk daftar saham Bakrie yang harganya 'gocap'.
Hal serupa juga terjadi di saham BUMI yang kini sudah berada di kisaran Rp 79 per lembar. Banyak analis memprediksi tak lama lagi BUMI akan jadi saham 'gocap'.
Gara-gara penurunan harga saham BUMI ini banyak investor yang mengalami kerugian cukup dalam. Bahkan ada yang mengaku rugi hingga Rp 2,9 miliar.
(ang/dnl)











































