Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, gejala peguatan dolar AS ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di mata uang negara-negara kawasan.
"Itu (penguatan dolar AS) bukan hak Indonesia. Ini gejala menguatnya dolar untuk semua mata uang di Asia. Kita masih lumayan justru," kata JK usai acara Palang Merah Indonesia (PMI) di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Januari ke Desember hanya bergerak 4%. Tapi kalau Jepang malah 40%. Malaysia lebih lagi," ujar JK.
Hari ini dolar AS memang menguat terhadap beberapa mata uang negara lain, seperti yuan Tiongkok, rupee India, baht Tailand, peso Filipina, dan ruble Rusia.
Sedangkan beberapa mata uang yang sudah bisa menahan penguatan dolar AS hari ini antara lain yen Jepang, dolar Singapura, dolar Hong Kong, dolar Taiwan, dan dolar Australia.
(ang/dnl)