Ini Dia Saham-saham yang Untung dan 'Buntung' dari Pelemahan Rupiah

Ini Dia Saham-saham yang Untung dan 'Buntung' dari Pelemahan Rupiah

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Kamis, 12 Mar 2015 10:10 WIB
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat menyentuh level Rp 13.200/US$ kemarin. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah bisa menjadi sentimen positif bagi sejumlah emiten di bursa saham.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada menyebutkan, sebagian besar dari saham-saham yang ada di pasar modal memang dirugikan dengan pelemahan rupiah. Namun, masih ada saham-saham yang juga meraup keuntungan dari penguatan dolar AS.

"Pengaruhnya pasti ada. Ada yang untung dan rugi, jadi hampir semua sektor terkena imbasnya," kata dia saat dihubungi detikFinance, Kamis (12/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza mencontohkan, saham yang diuntungkan dari pelemahan rupiah adalah emiten yang berorientasi ekspor seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Sebagian besar produk Mayora adalah untuk pasar ekspor.

"Mayora banyak ekspor produknya. Misalnya permen," sebut Reza.

Namun, lanjut Reza, banyak emiten yang justru 'buntung' akibat pelemahan rupiah. Sektor yang berimbas negatif dari pelemahan rupiah adalah yang banyak melakukan impor, atau biaya operasionalnya menggunakan dolar AS.

Dia menyebutkan, perusahaan yang kena imbas pelemahan rupiah adalah perusahaan pakan ternak seperti PT JAPFA Comfeed Indonesia (JPFA) atau PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

"Mayoritas bahan baku mereka impor," ujar Reza.

Selain itu, sektor komoditas juga terpengaruh pelemahan rupiah. Meskipun kebanyakan hasilnya diekspor, namun harga komoditas yang tengah menurun tidak bisa mengimbangi dari keuntungan dari penguatan dolar AS.

"Kalau dolar AS menguat memang diuntungkan. Tapi harga komoditas kan lagi turun, jadi nggak bisa menutup juga," kata Reza.

Sektor farmasi juga dirugikan akibat pelemahan rupiah karena banyak mengimpor bahan baku. "Mereka biaya operasional juga pakai dolar, sementara jual produknya dengan rupiah. Pasti akan tertekan," ucap Reza.

(drk/hds)

Hide Ads