Dananya akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik guna memasok kebutuhan energi, pengembangan pulp and paper di Indonesia dan pengembangan industri telekomunikasi.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$ 510 juta dengan China Development Bank Corporation (CDB) untuk pengembangan pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada tanggal 4 Desember 2012 di Jakarta, PT DSSP Power Sumsel (DSSP) telah lebih dulu mendatangani kesepakatan pinjaman sebesar US$ 318 juta, juga dari CDB.
Dana itu digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 MW di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sementara itu, untuk pengembangan pulp and paper perusahaan di bawah Sinar Mas
mendapatkan pinjaman senilai US$ 350 juta dan 2,1 miliar RMB atau kurang lebih setara dengan US$ 700 juta.
"Kesinambungan kemitraan kami dengan lembaga keuangan luar negeri juga menggambarkan kepercayaan mereka akan perkembangan serta reputasi industri nasional yang tetap terjaga," kata Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto dalam siaran pers, Jumat (27/3/2015).
Di bidang telekomunikasi, sejak tahun 2006 Sinar Mas sudah bekerja sama dengan China Development Bank untuk pembangunan konstruksi, instalasi dan jaringan industri telekomunikasi LTE Sinar Mas melalui Smartfren.
Bantuan pinjaman yang ditandatangan di Bejing saat ini mencapai US$ 300 juta. Sebelumnya, Smartfren sudah menandatangani pinjaman US$ 700 juta.
Total investasi yang ditandatangani Sinar Mas kali ini mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar. Tanda tangan investasi yang dilakukan di The Great Hall ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan PM RRC Li Keqiang.
(ang/hds)











































