GSI yang bergerak di dalam bidang jasa survei seismik tersebut akan menawarkan 150 juta lembar saham dengan harga Rp 100 per lembar.
Dengan masa penawaran IPO dilakukan pada 4-6 Agustus, perusahaan akan mulai melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Agustus 2015 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan kami perusahaan berbasis karyawan. Maka kami tawarkan terlebih dahulu pada karyawan sebelum dilepas ke publik," jelas Barita di acara due diligence dan public expose GSI di Menara Bapindo, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Sementara untuk penggunaan dana hasil IPO, menurut Barita, dana hasil IPO akan dipakai sebesar 70% untuk belanja modal seperti pembelian peralatan perekaman data seismik.
Sisanya sebesar 30% akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan. Khususnya untuk membiayai pelaksanaan kontrak-kontrak pekerjaan yang diperoleh perseroan.
Untuk aksi korporasi ini, perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi PT Panca Global Securities.
Saat ini, pemegang saham Gelombang Seismic Indonesia terdiri dari Benyamin Dwijanto (19,20%), Surjo Tedjono (19,20%), Hindarto Suharjo (19,20%), Jeffrey Tamara (19,20%), Barita S. Sihombing (9,60%), Wahyudia Budi Setyanto (9,60%), dan Tjong tek Slong (4%).
(ang/ang)