Direktur Sritex Allan Moran Severino mengatakan, pabrik tersebut rencananya dibangun paling lambat kuartal II-2016 dan diprediksi rampung akhir 2017.
"Jumlah keseluruhan dana untuk membangun adalah US$ 135 juta, sebagian sudah dipenuhi dari pendanaan melalui obligasi global," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pabrik pertenunan yang akan dibangun akan memberi tambahan kapasitas 60 juta meter per tahun sehingga total kapasitas produksi penjahit merek Zara dan Uniqlo mencapai 180 juta meter per tahun.
"Pembangunan kedua pabrik tersebut belum akan memberikan kontribusi pendapatan di 2016, jadi kenaikan penjualan di 2016 yang sebesar 8-10% di luar kontribusi pabrik tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, perlambatan ekonomi China diperkirakan tidak akan berdampak besar ke kinerja perusahaan. Sebab, ekspor penjahit pakaian militer berbagai negera itu hanya sebesar 2-3% saja ke China.
"Perseroan menargetkan pendapatan dari ekspor sekitar 50-55% tahun ini," katanya.
(ang/dnl)