Belajar Dari Kasus Toshiba, OJK Minta Perusahaan Publik Lebih Transparan

Belajar Dari Kasus Toshiba, OJK Minta Perusahaan Publik Lebih Transparan

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 03 Agu 2015 12:38 WIB
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan training di bidang corporate governance bagi 200 emiten dan perusahaan publik dalam negeri. Para perusahaan ini diminta menerapkan good corporate governance (GCG).

Pelatihan yang dimulai bulan Agustus 2015 ini terbagi dalam 4 batch penyelenggaraan, bertempat di OJK Institute. Kegiatan training ini merupakan kelanjutan dari program kerja OJK untuk pengembangan tata kelola emiten sesuai dengan roadmap tata kelola perusahaan yang diluncurkan pada Februari 2014.

Kegiatan training bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari pimpinan emiten dan perusahaan publik mengenai pentingnya penerapan corporate governance dalam meningkatkan kinerja keuangan dan operasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seentara materi bahasan mencakup pengantar tata kelola, komunikasi, pengungkapan, transparansi, dan peranan sekretaris perusahaan, kepengurusan, hak-hak pemegang saham, dan manajemen risiko.

Acara pelatihan dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Nurhaida, dan dihadiri Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I dan II beserta jajarannya, Ketua Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Ketua Umum Ikatan Corporate Secretary Indonesia (ICSA), Direksi Bursa Efek Indonesia, Pengurus Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), dan Direksi Emiten dan Perusahaan Publik.

"Dugaan kasus laporan keuangan perusahaan teknologi Toshiba Corp di Jepang memberikan peringatan kepada kita akan arti pentingnya kebutuhan perbaikan tata kelola perusahaan secara terus menerus," kata Nurhaida dalam pidatonya saat pembukaan, Senin (3/8/2015).

"Pelaksanaan training ini merupakan bagian dari implementasi program recycling pungutan industri jasa keuangan dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada good governance industri jasa keuangan," tambahnya.

Khusus persiapan menghadapi Mayarakat Ekonomi ASEAN, setiap pelaku pelaku dunia usaha harus meningkatkan competitive advantage agar mampu bersaing dengan perusahaan dari negara ASEAN.

โ€œUntuk aspek pengelolaan perusahaan, penerapan good corporate governance dengan standar yang baik akan menjadi kunci utama untuk dapat memenangkan persaingan,โ€ ujarnya.

Secara khusus training ini merupakan bentuk pembinaan kepada emiten dan perusahaan publik, capacity building berupa pendidikan dan sosialisasi untuk sumber daya manusia berkualitas di emiten dan perusahaan publik.

(ang/hen)

Hide Ads