Sementara nilai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.090 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.040 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun 25,403 poin (0,56%) ke level 4.484,204 mengikuti pelemahan bursa Asia. Beberapa investor melepas saham sambil memantau demo buruh hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inflasi ini sedikit lebih tinggi dari prediksi analis sebelumnya. Meski demikian, aksi jual masih terus terjadi, terutama dilakukan oleh investor asing.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG jatuh 59,500 poin (1,32%) ke level 4.450,107 akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Koreksi tajam IHSG ini terjadi di tengah demo buruh di Jakarta.
Demo buruh yang berlangsung hari ini berjalan lancar tanpa ada insiden. Namun demikian, pelaku pasar tetatp memilih untuk melepas saham.
Menutup perdagangan, Selasa (31/8/2015), IHSG anjlok 97,148 poin (2,15%) ke level 4.412,459. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 21,845 poin (2,83%) ke level 748,977.
Saham-saham blue chip pun jadi sasaran aksi jual. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 233,465 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 195.497 kali dengan volume 4,643 miliar lembar saham senilai Rp 3,827 triliun. Sebanyak 81 saham naik, 205 turun, dan 66 saham stagnan.
Bursa-bursa regional berakhir kompak melemah hingga sore ini. Koreksinya cukup dalam, rata-rata lebih dari satu persen.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 terjun 724,79 poin (3,84%) ke level 18.165,69.
- Indeks Hang Seng jatuh 485,15 poin (2,24%) ke level 21.185,43.
- Indeks Komposit Shanghai anjlok 39,36 poin (1,23%) ke level 3.166,62.
- Indeks Straits Times menukik 41,60 poin (1,42%) ke level 2.879,84.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.500 ke Rp 43.000, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.000 ke Rp 75.000, Matahari (LLPF) turun Rp 875 ke Rp 16.650, dan Indocement (INTP) turun Rp 850 ke Rp 18.775.
(ang/dnl)











































