IHSG Minim Sentimen Positif

Rekomendasi Saham

IHSG Minim Sentimen Positif

Angga Aliya - detikFinance
Selasa, 08 Sep 2015 08:57 WIB
IHSG Minim Sentimen Positif
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terkena koreksi tajam hingga jatuh lebih dari 100 poin. Investor asing melepas saham dengan nilai bersih hampir Rp 500 miliar

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (7/9/2015), IHSG terjun 113,978 poin (2,58%) ke level 4.301,365. Sementara Indeks LQ45 anjlok 25,915 poin (3,46%) ke level 723,932

Bursa saham Wall Street tidak berdagangan di awal pekan ini karena merayakan libur nasional Labor Day.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami koreksi karena belum ada sentimen positif yang bisa membawanya ke zona hijau. Aksi jual asing diprediksi berlanjut.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melemah 120,15 poin (0,67%) ke level 17.740,32.
  • Indeks Straits Times turun 6,34 poin (0,22%) ke level 2.846,07.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
OSO Securities
IHSG kembali terkoreksi cukup dalam pada perdagangan di awal pekan. IHSG turun sebesar 2.58% ke level 4,301.37. Tekanan jual dari pelaku pasar mampu merontokkan kinerja indeks sektoral, dimana semua indeks sekoral ditutup negatif dengan pelemahan terdalam terjadi pada sektor MISC industry dan Infrastrcture yang masing-masing turun sebesar 4.89% dan 3.75%. Mayoritas bursa Asia ditutup melemah, dimana pelemahan terdalam terjadi pada bursa china yang anjlok sebesar 2.52%. Melihat ketidakstabilan bursa China yang terus berlanjut otoritas China berjanji akan melakukan reformasi pasar finansial untuk menstabilkan volatilitas pasar saham.

Hari senin kemarin bursa Wall Street libur dalam rangka hari buruh. Sementara itu Bursa Eropa yang sebelumnya mengalami koreksi, pada awal pekan kemarin berhasil mencatatkan rebound. Indeks FTSE 100 menguat 0.52% ke level 6,0274.52, indeks CAC 40 naik 0.59% ke level 4,549.64, dan indeks DAX naik 0.70% ke level 10,108.61. Bursa Eropa naik setelah Glencore berjanji akan memotong utang sebesar sepertinganya. Selain itu, rilisnya data Industrial Production MoM Juli yang naik dari -0.9% menjadi 0.7% juga menjadi katalis positif pergerakan bursa Eropa.

Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Secara teknikal, indicator RSI dan Stochastic Oscillator terlihat mulai bergerak melemah. Selain itu, indicator MACD Histogram masih berusaha membentuk pola deadcross. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4250-4350.

First Asia Capital
Tekanan jual kembali mendominasi perdagangan saham kemarin. IHSG koreksi tajam hingga 113,978 poin (2,58%) di 4301,365. Minimnya insentif positif dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang mendekati level Rp14300 menyusul meningkatnya kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed pada pertemuan The Fed bulan ini telah memaksa pasar melepas aset beresiko. Pada perdagangan kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp488,93 miliar di tengah nilai transaksi di Pasar Reguler yang hanya Rp2,67 triliun. Dari domestik, selain pelemahan rupiah atas dolar AS, pasar juga dicemaskan dengan turunnya cadangan devisa Indonesia menjadi USD105,3 miliar, posisi terendah sejak April 2014 lalu.

 Tekanan atas IHSG kemarin kembali menegaskan tren bearish pasar saham. Hampir seluruh saham sektoral terkoreksi. Anjloknya IHSG, depresiasi rupiah atas dolar AS hingga mendekati Rp14300, turunnya cadangan devisa, kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI), perlambatan pertumbuhan ekonomi mencerminkan rendahnya daya tahan perekonomian domestik terhadap gejolak perekonomian global. Sementara Wall Street tadi malam libur memperingati Labor Day. Sedangkan di zona Euro indeks utama Eurostoxx berhasil rebound. Indeks Eurostoxx tadi malam menguat 0,56% di 3197,97. Penguatan terutama dipicu saham sektor tambang ditopang kenaikan saham Glencore hingga 7%. Angka produksi industri Jerman Agustus lalu yang tumbuh 0,7% (MoM) turut menopang sentiment positif pasar.

Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dibayangi pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah. Kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed bulan ini menjadi sentimen pelemahan rupiah dan berdampak negatif bagi aset beresiko. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4270 dan resisten di 4370 cenderung melemah.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads