Jika Terbukti 'Goreng' Saham, Sekawan Terancam Dikeluarkan dari Bursa

Jika Terbukti 'Goreng' Saham, Sekawan Terancam Dikeluarkan dari Bursa

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2015 19:30 WIB
Jika Terbukti Goreng Saham, Sekawan Terancam Dikeluarkan dari Bursa
Kantor PT Sekawan Intipratama (Foto: Dewi/detikFinance)
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI), tengah melakukan penyelidikan dugaan 'goreng' dan gadai saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Selain memanggil direksi, BEI juga memanggil broker dan pemegang sahamnya.

Direktur PT BEI Tito Sulistio mengungkapkan, sanksi tegas bakal dijatuhkan, baik pada broker maupun pemegang saham. Pihaknya sudah menyatakan pihak broker sudah menyalahi aturan perdagangan saham. Kendati demikian, masih diperlukan penyelidikan apakah broker memang membantu atau hanya melakukan kelalalain.

"AB (anggota bursa) sudah kita periksa satu-satu. Yang jelas, dari indikasi yang ada, broker ini nggak KYS (know your customer). Harusnya kan tahu sama kliennya," kata Tito ditemui di gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tito, pihaknya hanya bisa memberikan sanksi pada AB dari denda hingga suspen. Sementara untuk investor, sanksi tegas akan ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari sanksi perdata hingga pidana.

"Kalau terbukti yah. Ada OJK bisa melakukan hak sidik, bisa perdata sampai pidana buat investor. Dan itu keras sekali, karena itu sangat merugikan you," tegasnya.

Bagi emiten, lanjutnya, juga bisa terkena sanksi dikeluarkan dari bursa (delisting), jika pemegang saham SIAP benar-benar terbukti melakukan goreng dan gadai saham, dan dilakukan secara terstruktur oleh emiten.

"Bukan tidak mungkin (delisting). Itu kan masuk kriteria delisting, kalau ada, kan belum tahu, penyelidikan lagi jalan," ujar Tito.

Tito melanjutkan, saat ini penyelidikan baru tahapan pemanggilan pemegang saham mayoritas. Hal ini dilakukan setelah direksi SIAP menyatakan tak tahu menahu sama sekali dugaan manipulasi harga saham tersebut.

"Tadi siang kita panggil direksinya. Ternyata mereka tidak tahu, jadi kita suruh pulang saja. Sekarang baru panggil shareholder bersangkutan," tutupnya.

(ang/ang)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads