Dua perusahaan tersebut adalah PT Bank Artos Indonesia dan pengelola taman rekreasi The Jungle, PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP). Perseroan menggunakan laporan keuangan Juni 2015 sebagai dasar valuasi.
"The Jungle, dia pakai buku Juni. Ada Bank Artos dan GAP," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat saat ditemui di Hotel Rizt Carlton, Pacifi Place, Jakarta, Senin (14/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana IPO 2 calon emiten tersebut menggenapkan jumlah IPO di tahun ini sebesar 20 perusahaan. Artinya, target emiten di tahun ini pun meleset.
Beberapa emiten yang menunda IPO di tahun ini adalah PT Buyung Poetra Sembada Tbk, PT Summarecon Investment Property, dan PT Ciputra Residence.
"Mungkin ada 20 yah karena ada yang mengundurkan diri, Buyung Poetra Sembada, anak usaha Sumarrecon dan anak usaha Ciputra," sebut dia.
(drk/ang)