Bursa saham Jepang dan Australia merosot tajam pada perdagangan Selasa (9/2/2016), menyusul anjloknya bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Perdagangan saham di Indeks Nikkei 225, setelah 4 hari berturut-turut jatuh, Senin kemarin berhasil naik. Namun sayangnya pagi tadi bursa saham Jepang dibuka anjlok 5,01%.
Mata uang dolar AS terhadap yen melemah 1,25% menjadi 114,39 yen, terendah sejak 2014. Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan, pergerakan yen pada perdagangan Selasa cukup fluktuatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham eksportir Toyota, Nissan, Honda dan Sony turun antara 4,73% dan 6,8%. Penguatan yen berimbas negatif terhadap para eksportir karena menekan pendapatan mereka di luar negeri bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.
Indeks Dow Jones juga melemah, diikuti juga Indeks AXS 200 yang turun 2,65%, imbas dari penurunan sektor energi, material dan sektor keuangan, yang turun masing-masing 1,52% dan 3,39%.
Sebagian besar pasar saham Asia masih tutup, karena libur Tahun Baru Imlek. Pasar saham China dan Taiwan ditutup selama seminggu, sementara pasar saham di Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Vietnam tutup di hari Selasa (9/2/2016).
Chris Weston, Kepala Strategi Pasar di IG mengungkapkan, para investor dan broker saat ini masih berlibur dalam rangka Hari Raya Imlek, sehingga pasar saham ditutup.
"Ada kekhawatiran volatilitas akan berdampak terhadap ekonomi riil dan bank sentral tidak cukup kuat untuk menghentikannya," ujarnya seperti dilansir CNBC, Selasa (9/2/2016). (drk/ang)











































