"Dana tersebut akan digunakan sebesar 40% untuk membayar utang perbankan dan sisanya 60% akan digunakan untuk melakukan pengembangan usaha dan ekspansi lainnya," ujar Direktur MARI Mari Natalina Sindhikara usai menghadiri seremoni pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Ada pun, utang yang dimaksud adalah utang Entitas Anak kepada Bank UOB Indonesia terhadap Perjanjian Kredit tanggal 15 Juni 2015, antara Entitas Anak dan UOB sebesar Rp 80 miliar yang terdiri dari Rp 55 miliar kepada PT Radio Attahiriyah dan Rp 25 miliar kepada PT Suara Irama Indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prospektus yang disampaikan perusahaan, tercatat sampai saat ini, saldo utang pokok Entitas Anak adalah sebesar Rp 40 miliar yang terdiri dari Rp 27,5 miliar merupakan saldo utang pokok PT Radio Attahiriyah dan Rp 12,5 miliar merupakan saldo utang pokok PT Suara Irama Indah. Sementara 60% sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha.
"Pertama adalah pengembangan industri digital," sambung dia.
Perseroan, kata dia, melihat bahwa perkembangan media digital yang sangat pesat akhir-akhir ini sebagai suatu alternatif sumber pendapatan baru bagi Perseroan yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, Perseroan berencana untuk masuk ke dalam bisnis ini, dan memainkan peranannya untuk memenuhi kebutuhan para penikmat musik akan musik yang baik, informasi yang terpercaya, hiburan dan gaya hidup.
"Seluruh rencana tersebut akan dilakukan oleh Perseroan dalam tahap awal dengan cara membuat sebuah mega portal radio digital. Untuk keperluan ini, dalam tahap awal perseroan tidak akan membentuk unit usaha yang baru sebagai entitas anaknya, melainkan akan mengembangkan sumber daya yang tersedia di dalam Perseroan untuk mengembangkan mega portal radio digital tersebut," papar dia.
Selanjutnya, ia mengatakan, perusahaan akan mengembangkan stasiun radio baru. Pengembangan stasiun radio baru akan dilakukan Perseroan dengan cara mengakuisisi stasiun-stasiun radio yang ada, di mana stasiun-stasiun radio tersebut akan menjadi Entitas Anak Perseroan setelah di akuisisi.
"Proses akuisisi ini akan dilakukan secara langsung oleh Perseroan," sambungnya.
Salah satu pengembangan stasiun radio baru ini, sambung dia, akan dilakukan dengan mengembangkan konsep yang berbeda dengan
stasiun-stasiun radio yang saat ini telah dimiliki oleh Perseroan.
"Yaitu dengan mengembangkan radio dengan konsep konten dangdut. Selain itu Perseroan berencana untuk mengembangkan brand radio Gen FM baru di 2 kota besar lainnya di Indonesia melalui akuisisi stasiun-stasiun radio yang telah ada kemudian dikembangkan dengan mengadopsi konten-konten dari Gen FM," pungkas dia. (dna/drk)