Bank Permata Jual Saham Baru Rp 5,5 T

Bank Permata Jual Saham Baru Rp 5,5 T

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 29 Mar 2016 16:58 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) hari ini mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) atau Rights Issue.

PermataBank berencana merealisasikan rencana Rights Issue senilai hingga Rp 5,5 triliun tersebut pada kuartal II-2016 ini. Perseroan akan mengalokasikan seluruh dana yang terhimpun dari Rights Issue ini untuk membiayai peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha.

PermataBank hari ini juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan konsolidasi yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana pengamatan kami di industri perbankan, kinerja Perseroan pada tahun 2015 turut dipengaruhi oleh memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan penurunan kualitas aset," ungkap Roy Arfandy, Direktur Utama PermataBank dalam keterangan resminya, Selasa (29/3/2016).

Hal ini menyebabkan Perseroan harus membentuk biaya provisi yang tinggi, sehingga menyebabkan turunnya laba bersih menjadi Rp 247,1 miliar.

"Kendati kondisi ekonomi makro penuh tantangan pada tahun lalu, PermataBank berhasil melanjutkan pertumbuhan pendapatan operasional yang kuat secara berkesinambungan. Ini menunjukkan bahwa mesin pertumbuhan bekerja dengan baik di tengah kondisi operasional yang kurang kondusif," terang dia.

Perseroan menutup tahun buku 2015 dengan tingkat permodalan yang baik, di mana Modal Inti Utama (Common Equity Tier 1) dan total CAR masing-masing tercatat sebesar 10,7% dan 15,0%, atau meningkat 9,1% dan 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Likuiditas terjaga dengan baik, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 87,8%. Oleh karena itu, rencana Bank untuk melakukan Rights Issue ini akan semakin memperkokoh posisi perseroan dalam memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

Terkait dengan laba bersih sebesar Rp 247,1 miliar, RUPST menyetujui untuk tidak membagikan dividen, dan membukukan seluruh laba bersih tersebut sebagai laba ditahan untuk lebih memperkuat permodalan guna mengantisipasi ketentuan permodalan yang lebih tinggi di masa depan.

RUPST juga memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015. RUPST juga menyetujui pengangkatan kembali Dewan Pengawas Syariah. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads