"Apresiasi terhadap rupiah tahun ini adalah 3,92%," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Hal ini tidak terlepas dari besarnya dana asing yang masuk ke dalam negeri, dikarenakan oleh persepsi positif investor terhadap perekonomian Indonesia. Di samping juga adanya pemberlakuan program pengampunan pajak atau tax amnesty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada sisi global, juga terdapat pengaruh dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit dan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The fed).
"Hal ini membuat likuiditas yang ada di global menuju negara-negara emerging," terang Agus.
(mkl/dna)