Obligasi AS berangsur-angsur turun di minggu kedua Desember menjadi 2,46%. Presiden terpilih Donald Trump menyatakan bahwa dirinya akan melakukan penundaan pengumuman rancangan kabinet pada 15 Desember mendatang.
Demikian disampaikan Analis Global Market Bank Mega, James Evan Tumbuan dalam risetnya seperti dikutip detikFinance, Selasa (13/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nikkei anjlok 0,26% sedangkan yen menjadi mata uang yang paling terkena dampak kenaikan DXY.US$/JPY dibuka 115.02 di mana pada perdagangan kemarin sempat menembus level tertinggi 116.20.
Pemerintah China hari ini akan merilis data Industrial Production di mana konsensus memperkirakan tidak akan terjadi penumbuhan produksi di akhir tahun sebesar 6,1%.
Gold menjadi preferensi market dengan kenaikan sebanyak US$ 10 dibandingkan dengan kemarin. Aussie Spot menembus resisten 0.7502 menuju target terdekat 0.7530
Rupiah terlihat stabil mengantisipasi kenaikan The Fed. Market sudah mengantisipasi hal tersebut terlihat dari pasar spot yang dibuka mengalami penguatan untuk rupiah sebesar 15 poin ke level Rp 13.313.
Adapun potensi penguatan Rupiah hari ini terlihat dari Rupiah 1 month forward NDF yang pada perdagangan kemarin sempat berada di Rp 13.324 atau menguat 0,73%. Diperkirakan Rupiah hari ini akan bermain di level Rp 13.280-13.350. (drk/drk)