Saham Grup Bakrie Berguguran, Ada yang Jadi Saham Gocap

Saham Grup Bakrie Berguguran, Ada yang Jadi Saham Gocap

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 17 Feb 2017 17:41 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Sempat naik meninggalkan saham gocap, hari ini saham-saham grup usaha Bakrie tampak berguguran. Meski ada yang tampak menguat, namun bila ditarik dalam rentang 5 hari perdagangan, saham-saham Bakrie ini kompak melemah.

Baca Juga: Saham Bakrie Mulai Bangkit, BNBR dan BTEL Masih Gocap

Dalam data perdagangan saham hari ini, Jumat (17/2/2017), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tampak stagnan di posisi Rp 50.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat 6 poin (1,69%) ke Rp 362. Namun, dalam 5 hari perdagangan efektif, saham BUMI tampak pada tren pelemahan dari sekitar Rp 440 di 10 Februari 2017, menjadi Rp 362 hari ini.

Sementara saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) bertambah 1 poin (1,06%) ke Rp 95. Sama dengan BUMI, saham BRMS juga dalam tren pelemahan dalam rentang 5 hari perdagangan.

Sedangkan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melemah 1 poin (1,49%) ke Rp 66. Pada tanggal 10 Februari 2017, Saham DEWA sempat berada di kisaran Rp 94, namun terus melemah hingga hari ini.

Lalu PT Bakrieland Tbk (ELTY) menguat 4 poin (5,97%) ke Rp 71. Pada 10 Februari 2017, ELTY sempat berada pada posisi 97. Sama dengan saham kelompok usaha Bakrie lainnya, ELTY juga berada dalam tren pelemahan dalam rentang 5 hari perdagangan hingga hari ini.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melemah 2 poin (3,85%) ke Rp 50. Saham ENRG balik jadi saham gocap setelah pada 10 Februari 2017 sempat berada pada kisaran Rp 78.

Berlanjut ke PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) melemah 4 poin (7,27%) ke Rp 51. Jadi saham gocap, 10 Februari 2017 lalu UNSP diperdagangkan di kisaran Rp 78. Tren pelemahan ikut menghantui UNSP layaknya saham grup Bakrie lainnya.

Terakhir adalah PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) melemah 2 poin (3,85%) ke Rp 50. MTFN balik jadi saham gocap setelah 5 hari perdagangan terus mengalami pelemahan dari posisi Rp 69 pada 10 Februari 2017. (dna/wdl)

Hide Ads