PTPP Incar Investasi Rp 21 T di 2017, Mayoritas ke Rumah Murah

PTPP Incar Investasi Rp 21 T di 2017, Mayoritas ke Rumah Murah

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 01 Mar 2017 16:25 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Jakarta - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk mengincar investasi Rp 21 triliun tahun ini. Banyaknya proyek infrastruktur yang digagas Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut andil mendongkrak investasi PTPP tumbuh signifikan.

Rencana investasi ini bakal dialokasikan sebagian besar untuk proyek perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar 42%, Kemudian, alokasi di bisnis infrastruktur sebesar 34%, dan energi 24%.

Bisnis Konstruksi tetap menjadi kontributor utama bagi kontrak-kontrak baru Perseroan, seperti investasi di entitas anak seperti PT PP Properti Tbk dan PT PP Pracetak diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi Perseroan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"MBR tahun ini kita ada 11 ribu unit. Lokasinya ada di Pulo Gadung, Kemayoran, Serpong dan di beberapa tempat lainnya. Semuanya ada di Jawa," kata Kepala Biro Pengendalian Operasi dan Bisnis Perseroan, Fatchul Birri dalam jumpa pers di Restoran Penang Bistro, Jakarta, Kamis (1/3/2017).

Sedangkan di bisnis infrastruktur, tahun ini PTPP akan melanjutkan pembangunan beberapa ruas jalan tol seperti di Sumatera, yakni ruas jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, serta di daerah Jawa, yakni ruas jalan Tol Pandaan-Malang, Depok-Antasari, Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Serang-Panimbang. Perseroan juga tengah membidik beberapa proyek jalan tol lainnya tahun ini.

"Yang mau dibidik masih ada 3 ruas. Tapi masih proses, kita belum bisa sampaikan. Seluruhnya ada di Jawa. Tapi kalau jalan tol itu kita ambilnya minoritas, karena kan jalan tol kembalinya lama. Di atas 10 tahun. Tapi kalau energi kan 7 tahun. Tapi ini kita ambil karena kesempatan proyek infrastruktur kan lagi terbuka lebar. Kalau kita enggak masuk, ya ketinggalan," tutur dia.

Sementara di bidang energi, perseroan juga tengah menyelesaikan sejumlah powerplant yang telah didapatkan kontraknya.

"Tahun ini powerplant juga cukup agresif. Yang baru dapat kontrak itu di Bangkanae. Tapi yang jelas PP itu selektif proyeknya, yang di bawah Rp 150 miliar kita sudah enggak bidik," pungkasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads