Direktur Utama WIKA Gedung Novel Arsyad memperkirakan proses pencatatan saham perdana di pasar modal atau initial public offering (IPO) pada periode Juni hingga Oktober. Pihaknya kini tengah melakukan kajian dengan penjamin emisi serta berdiskusi dengan induk usaha.
"Kita berusaha Juni tahun ini atau September. Untuk public expose nanti, kan kita harus tetapkan waktu IPO itu. Sekalian izin dulu ke holding. Harus dilihat kajiannya baru bisa dijalankan," tuturnya di Cibubur, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya diangka Rp 3 triliun. Dana itu khusus buat WIKA Gedung. Untuk pengembangan bangunan-bangunan baru, kemudian investasi. Supaya bisa kita dapatkan recurring income," imbuhnya.
Ada sekira 4 atau 5 perusahaan sekuritas yang nantinya akan menjadi penjamin emisinya. Namun dirinya enggan mengungkapkan nama-nama sekuritas tersebut.
"Ya pokoknya itu dari BUMN maupun swasta," pungkasnya.
Proyek terkini Wika Gedung adalah kawasan Trans Park Cibubur senilai Rp 3 triliun. Kawasan ini nantinya akan menjadi proyek properti terintegrasi terbesar di Cibubur.
Trans Park Cibubur sendiri dibangun di tanah seluas 4,2 hektar. Nanti di dalamnya terdapat Trans Studio Theme Park, Trans Studio Mall Cibubur, Hotel Bintang 3, serta tower apartemen.
Baca juga: CT Corp Bangun Trans Park Cibubur Rp 3 T, Rampung 2018 (ang/ang)











































