Kebutuhan Meningkat, Adhi Karya Bidik Bisnis Air Bersih

Kebutuhan Meningkat, Adhi Karya Bidik Bisnis Air Bersih

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 17 Mar 2017 09:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta - Penyediaan air bersih menjadi fokus banyak pemerintah daerah seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan terutama kawasan perkotaan yang semakin padat.

Menjawab peluang tersebut, PT Adhi Karya (Persero) Tbk berencana untuk masuk ke bisnis pengolahan air bersih. Bentuk realisasinya, perusahaan konstruksi pelat merah tersebut berencana membentuk perusahaan patungan di bidang investasi penjernihan air senilai Rp 3,5 triliun dengan korporasi Korea Selatan K-Water.

Direktur Utama PT PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan, perseroan tengah mengkaji rencana investasi tersebut. Dirinya berharap penandatanganan pembentukan perusahaan patungan tersebut bisa dilakukan tahun ini juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait bisnis penjernihan air bersih ini, kami sudah bersurat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (17/3/2017).

Budi menambahkan keputusan pihaknya masuk ke bisnis penjernihan air bersih karena potensinya yang sangat besar. Apalagi kebutuhan air di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan sangat tinggi.

"Kita pilih mau masuk ke pengolahan air bersih karena belum banyak perusahaan yang masuk ke sektor tersebut. Jadi kita akan fokus berinvestasi di sektor yang belum banyak ditangani. Air yang sudah dijernihkan nantinya akan dijual kepada PDAM setempat untuk kemudian disalurkan kepada pelanggan," tuturnya.

Saat ini, ADHI tengah melakukan studi terkait rencana investasi tersebut. Perusahaan tengah menpelajari kota-kota mana yang saat ini berpotensi untuk dikembangkan dan dari mana sumber air yang akan diolah.

Setelah studi rampung, Adhi akan mengikuti tender untuk proyek-proyek pengolahan air yang dilakukan oleh pemerintah atau lewat prakarsa sendiri. Kontrak proyek nantinya nantinya kontrak akan didapatkan dari pemerintah daerah. Sedangkan airnya akan dijual ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Adhi menargetkan bisa mendapatkan lima kontrak pengolahan air tahun ini. Proyek-proyek tersebut akan dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads