Pasalnya pihak CDB mensyaratkan dana pinjaman bisa dicairkan apabila pengadaan lahan telah rampung 100%. Sementara sampai saat ini, pengadaan lahan untuk jalur kereta cepat Jakarta-Bandung masih belum tuntas, atau sekitar 85%.
"Sekarang sedang negosiasi ke CDB, agar bisa cair sebelum 100%. Proporsional aja dapatnya, sesuai dengan lahan yang sudah dibebaskan. Dan itu kita harapkan bisa dapatkan jawaban akhir bulan ini, dan akan dinegosiasikan oleh KCIC, dan apabila pada saatnya itu terjadi, seharusnya kita bisa dapatkan dana segar untuk pembangunan lebih lanjut," katanya saat dijumpai di Kantor Pusat WIKA, Jakarta, Jumat (17/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya itu dibangun elevated yang kereta cepat. Karena mereka tidak bisa bertoleransi dengan kontur tanah. Dia harus elevated dan harus lurus, enggak boleh belok-belok. Karena kecepatan tertingginya sebetulnya bisa di atas 300 km per jam," tutur dia.
Ia berharap, dari total pinjaman yang akan diberikan CDB sebesar Rp 53 triliun, bisa ada pencairan tahun ini, sekitar 25-30%.
"CDB keluarinnya kan long term. Termin pertama paling enggak kita harapkan 25-30% dari Rp 53 triliunnya," pungkasnya. (dna/dna)