Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan mengatakan, kenaikkan Fed Fund Rate membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan pekan ini mencetak rekor.
"Jumat kemarin IHSG kita naik dan itu adalah tertinggi sepanjang sejarah 5.540, bahkan di in trade naik 55-57, ini dibarengi juga investor asing melakukan pembelian secara masif, dua hari terakhir bahkan sudah mencapai lebih dari Rp 3 triliun," kata Nicky di Gedung BEI, Jakarta, Sabtu (18/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Nicky optimistis IHSG bisa tembus hingga level 6.000.
"Kita bursa berharap optimisme terbangun kalau 5.540 sekarang mudah-mudahan dan saya rasa juga analis sekuritas juga percaya indeks bisa sampai 6.000," tukasnya.
Baca juga: IHSG Cetak Rekor 5.540, OJK: Dana Asing Masuk Rp 2 Triliun
Menurut Nicky, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS memberikan kepastian bagi pelaku investor masuk ke pasar modal Indonesia.
"Kalau kita bicara berapa hari ini memang lebih ke sentimen global, tapi saya rasa juga ada sebuah berita yang memberikan sinyal indikasi kemungkinan untuk S&P untuk memulihkan rating Indonesia. Saat ini memang hanya tinggal 1 S&P yang belum menaikkan rating investment credit sesuai dengan rating yang ada," tambahnya. (hns/hns)











































