Bagaimana kisah dibentuknya maskapai ini? Berawal dari ide Nguyen Thi Phuong Thao, lahirlah maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) swasta pada Desember 2011 di Vietnam.
Nguyen merupakan lulusan salah satu universitas di Moskow, Rusia, yang pulang kampung ke Vietnam satu dekade lalu. Sejak awal Nguyen sudah tertarik untuk punya perusahaan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia berpikir, jumlah penumpang pesawat di Vietnam akan bertambah seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi.
"Saya selalu punya target yang besar, transaksi yang saya lakukan juga besar. Saya juga tidak pernah berbisnis skala kecil. Saat orang berdagangan satu kontainer, saya harus bisa berdagang 100 kontainer," kata Nguyen kepada Forbes, Kamis (6/4/2017).
Nguyen dapat izin terbang pada 2007. Namun, VietJet baru diluncurkan pada 2011 karena harga minyak yang saat itu sangat tinggi.
Pada 2010, ia sempat mengajak AirAsia untuk kerja sama, tapi akhirnya batal dan ia meluncurkan maskapai sendiri. Nguyen bersama suaminya, Nguyen Thanh Hung, punya mayoritas saham di VietJet melalui Sovico Holdings.
Pertumbuhan VietJet pun sangat pesat. Apalagi setelah sempat mendadani pramugarinya dengan bikini pada rute dan acara tertentu.
Baca juga: Maskapai dengan Pramugari Berbikini Masuk ke RI Pertengahan 2017
Sekarang ini VietJet melayani 300 penerbangan sehari untuk 63 rute domestik dan 24 rute internasional. VietJet mengoperasikan 45 armada jet.
Maskapai berbiaya murah ini sudah memesan 200 pesawat dari Airbus dan Boeing. Nilai pesanannya mencapai US$ 23 miliar (Rp 300 triliun).
![]() |
(ang/dnl)