Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Irfan Noor Riza, mengatakan Solo Raya memiliki potensi besar dalam pertumbuhan pasar modal. Dia juga melihat banyak pengusaha besar berasal dari Solo, sehingga layak jika mendirikan kanwil di Solo.
"Selain itu, ini bagian dari cara mendekatkan masyarakat agar dapat mengakses pasar modal secara langsung. Dulu Solo ikut kantor Yogyakarta, sekarang kita buka juga di Solo," katanya di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta, Kamis (20/4/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan menyebut 19 ribu investor dari Solo Raya mampu mencatatkan nilai transaksi Rp 1,05 triliun. Sedangkan DIY mencatatkan transaksi Rp 435 miliar dari 26 ribu investor.
"Jumlah 19 ribu itu data Maret 2017. Meningkat dibandingkan akhir tahun 2016 yang jumlahnya sekitar 18 ribu. Target jumlah investor kita ke depan, minimal 10 persen dari total penduduk di Solo Raya," ungkap Irfan.
BEI Solo merupakan kanwil ke-26 di Indonesia. Dengan adanya kanwil baru tersebut, diharapkan semakin banyak masyarakat yang berkontribusi memiliki saham perusahaan-perusahaan nasional. (hns/hns)