Laba Bersih Maybank Naik ke Rp 490 M di Kuartal I-2107

Laba Bersih Maybank Naik ke Rp 490 M di Kuartal I-2107

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2017 17:18 WIB
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) hari ini mengumumkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (profit after tax and minority interest) untuk kuartal pertama yang berakhir 31 Maret 2017 naik 10,4% menjadi Rp 490,1 miliar dibandingkan dengan kuartal pertama 2016.

Perolehan ini didukung oleh Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang lebih baik, pengelolaan biaya secara disiplin, pertumbuhan pinjaman korporasi dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah.

NII meningkat 8,1% menjadi Rp1,7 triliun pada kuartal pertama 2017 dari Rp1,5 triliun pada kuartal pertama 2016. Pertumbuhan NII yang kuat terutama disebabkan oleh kedisiplinan Bank dalam melakukan pricing kredit dan pengelolaan dana secara aktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maybank juga melaporkan kenaikan pada Marjin Bunga Bersih (NIM) menjadi 4,7% pada Maret 2017 dibandingkan 4,3% pada Maret 2016.

Biaya overhead Bank tetap stabil pada Rp 1,2 triliun pada kuartal pertama 2017, sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang intensif di seluruh operasional dan lini bisnis Bank.

Upaya pengelolaan biaya yang berkelanjutan ini telah menyebabkan Cost to Income Ratio (CIR) stabil pada 58,3%.

Perusahaan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5,7% menjadi Rp 114,2 triliun per 31 Maret 2017 dari Rp 108,1 triliun per 31 Maret 2016 (kedua saldo tidak termasuk kredit WOM).

Perbankan Global mencatat pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 20,8% dari Rp21,5 triliun menjadi Rp 26,0 triliun sebagai hasil penyelarasan kembali (re-aligning) dan penataan kembali (re-profiling) portofolio.

Pertumbuhan kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Komersial Bank mengalami pertumbuhan 9,0% menjadi Rp 50,5 triliun, sementara kredit perbankan Ritel turun 6,2% menjadi Rp 37,7 triliun pada Maret 2017 terutama karena perlambatan belanja konsumer.

Loan to Deposit Ratio (LDR-bank saja) berada pada level yang cukup sehat yaitu 88,4%, sementara Loan-to-Funding Ratio (bank saja) sebesar 87,7%.

Total simpanan nasabah tumbuh dari Rp 114,8 triliun pada kuartal pertama 2016 menjadi Rp 117,7 triliun pada kuartal pertama 2017 dengan rasio CASA (Current Account Saving Account) mencapai 37,1%.

Bank terus memberikan fokus pada transactional banking dan jaringan elektronik termasuk fasilitas mobile banking berbasis internet Maybank M2U yang juga memberikan kontribusi yang besar pada perbaikan posisi likuditas Bank.

Bank mengelola kualitas aset dengan tingkat NPL konsolidasian terjaga pada 3,7% (gross) dan 2,4% (net) per Maret 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bank juga dapat mengurangi biaya provisi sebesar 9,5% menjadi Rp 269,3 miliar pada Maret 2017 dari Rp 297,4 miliar pada Maret 2016. Meskipun demikian, Bank tetap berhati-hati dengan kualitas kredit sehubungan bisnis masih terkena dampak perlambatan ekonomi.

Bank mengelola posisi modal dengan baik dengan CAR meningkat menjadi 17.0% per 31 Maret 2017 dari 16,1% per 31 Maret 2016 dengan total modal mencapai Rp 21,7 triliun.

Perbankan Syariah terus mencatat kinerja yang kuat dalam tiga bulan pertama 2017. Laba bersih naik 50,3% menjadi Rp 187,5 miliar pada Maret 2017 dari Rp 124,8 miliar pada Maret 2016.

Total pembiayaan Syariah tumbuh 53,1% mencapai Rp 14,3 triliun Maret 2017 dibandingkan dengan Rp 9,3 triliun pada Maret 2016, sementara simpanan melonjak 55,3% menjadi Rp 12,1 triliun dari Rp 7,8 triliun.

Total aset Perbankan Syariah tumbuh 28,6% menjadi Rp 21,5 triliun, memberikan kontribusi 13,1% dari total aset Bank. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads