Harganya Rp 50/Lembar, Saham 7-Eleven Ditawar Rp 21

Harganya Rp 50/Lembar, Saham 7-Eleven Ditawar Rp 21

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 06 Jul 2017 13:05 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Semenjak perseroan memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven (Sevel) di Indonesia, saham sang induk PT Modern Internasional Tbk (MDRN) tidur di level terendah Rp 50 alias gocap.

Biasanya pelaku pasar menyebutnya saham zombie karena akan tak bergerak seperti tidur namun kemungkinan bisa bangkit tiba-tiba.

Kendati begitu, dari pantauan detikFinance di data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk saham MDRN hingga jeda siang ini ternyata ada transaksi atas di pasar negosiasi meskipun nilainya sangat kecil. Tercatat saham MDRN sudah ditransaksikan sebanyak 400 lembar dengan nilai Rp 840.000. Ada tawaran beli Rp 21 dan jual Rp 34.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Analis First Asia Capital David Sutyanto, kemungkinan bagi saham-saham zombie untuk bangkit kembali selalu ada. Jadi tidak salah jika masih ada pelaku pasar untuk tertarik membelinya.

"Who knows. Biasanya perusahaan-perusahaan yang sudah mati begitu, siapa tahu si MDRN itu masih bisa menjalankan bisnis yang lain. Jadi mungkin sengaja dikumpul-kumpulin," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (6/7/2017).

David memandang ada banyak kemungkinan atas transaksi saham MDRN tersebut. Bisa jadi ada pihak yang melakukan perjanjian pinjaman dana (repurchase agreement/repo) dengan agunan saham MDRN.

"Kalau nilai kecil biasanya orang butuh uang, atau perjanjian pinjam meminjam uang. Kemudian orangnya punya saham MDRN, nah dijamin sahamnnya jadi sahamnya diambil. Atau bisa juga orang janjian jualan, hey ayo kita tukaran saham. Mungkin sama saham-saham yang harganya gocap," imbuhnya.
Menurut David, dari sisi fundamental perusahaan MDRN masih memiliki kemungkinan untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Sebab MDRN masih memiliki lini bisni lainnya.

"Atau masih ada peritel yang mungkin beli master franchise Sevel. Karena bagaimanapun Sevel brand-nya oke," pungkasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads