Banyak pihak menyayangkan adanya aksi tersebut. Sebab, aktivitas bongkar muat yang lumpuh menyebabkan proses distribusi barang ekspor/impor menjadi terhambat.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menegaskan, harus ada langkah tegas yang diambil manajemen JICT untuk menyelesaikan permasalah tersebut dengan segera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mogok tersebut sangat mengganggu jalannya ekonomi. Pemilik JICT harus ambil langkah tegas," ungkap Benny saat dihubungi detikFinance, Kamis (3/7/2017).
Akibat aksi mogok tersebut Benny mengaku, pengusaha menanggung rugi yang cukup besar. Kendati demikian, dirinya masih enggan menyebut jumlah kerugian yang ditaksirnya.
"Belum bisa hitung, yang pasti rugi banyak," terangnya.
"Karena JICT masih mogok, maka barang di-handling empat terminal lainnya," terangnya.
Namun nyatanya, masih saja terjadi kepadatan lalu lintas truk saat menuju terminal-terminal tersebut. Puluhan truk mengular tak jauh dari kantor JICT.