7-Eleven Punya Utang Rp 1 Triliun, Berapa Asetnya?

7-Eleven Punya Utang Rp 1 Triliun, Berapa Asetnya?

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 15 Agu 2017 13:27 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Kisah perjalanan 7-Eleven (Sevel) memasuki babak baru. Setelah memutuskan untuk menutup seluruh gerainya pada Juni 2017 yang lalu, kini PT Modern Sevel Indonesia (MSI) harus menyelesaikan kewajiban utang-utangnya.

Kemarin, MSI menggelar pertemuan dengan para kreditur tanpa jaminan seperti supplier dan pihak terkait lainnya. Perseroan pun menunjuk konsultan Borrelli Walsh sebagai mediatornya.

Menurun bahan hasil pertemuan tersebut yang dikutip detikFinance, Selasa (15/8/2017), MSI saat ini memiliki total kewajiban yang harus dibayarkan sebesar Rp 1,054 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut terdiri dari kewajiban terhadap pegawai sebesar Rp 20,7 miliar, kewajiban pajak Rp 43,9 miliar, utang bank Rp 603,7 miliar, utang supplier Rp 203,4 miliar. Lalu, utang ke perusahaan keuangan seperti leasing peralatan Rp 69,3 miliar dan pihak terkait lainnya sebesar Rp 113,7 miliar.

Sementara MSI saat ini hanya memiliki aset secara total sebesar Rp Rp 222,2 miliar. Aset tersebut terdiri dari security deposit yang bisa dicairkan dari 7-Eleven Inc sebesar Rp 61,3 miliar.

Lalu MSI juga memiliki aset berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 9,2 miliar, inventaris aset Rp 6,7 miliar, peralatan senilai Rp 30,5 miliar, sewa yang telah terbayarkan senilai Rp 31,6 miliar, aset store fit-out Rp 78,5 miliar dan security deposit untuk leasing dan utilities sebesar Rp 4,4 miliar.

Itu artinya, jumlah ada jurang antara jumlah aset dan kewajiban yang harus dibayarkan MSI. Salah satu upaya yang dilakukan entitas usaha dari PT Modern Internasional Tbk (MDRN) ini menawarkan pengurangan pembayaran kepada kreditur tanpa jaminan termasuk supplier sekitar 13%-28%. Permohonan tersebut dibutuhkan persetujuan minimal dari 2/3 kreditur tanpa jaminan.

Jika tidak sampai 2/3 dari kreditur yang menyetujui, maka MSI akan meminta Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan mengajukan pailit.

Ada beberapa langkah yang dipersiapkan MSI untuk menyelesaikan kewajibannya. Pertama pihaknya akan meminta security deposit kepada 7-Eleven Inc sebesar US$ 5 juta. Uang tersebut bisa cair jika MSI memutuskan kontrak sebelum waktunya. Namun uang tersebut akan diutamakan untuk membayar kewajiban kepada karyawannya.

Selain itu, pihaknya juga berusaha untuk melakukan negosiasi atas kewajiban pajak, dengan mengajukan permohonan keringanan. Dengan begitu, jumlah pembayaran kepada supplier bisa lebih lebar.

Lalu, untuk utang-utang kepada bank perseroan akan mencoba bernegosiasi dengan mengajukan settlement dengan menjual aset sang induk PT Modern Internasional Tbk (MDRN) atas pinjamannya.

Lalu perseroan juga akan melego aset-aset yang dimiliki baik properti hingga peralatan penunjang. (ang/ang)

Hide Ads