Investasi Sekuritisasi Aset Tol Jagorawi Berbunga 8,4%, Begini Cara Belinya

Investasi Sekuritisasi Aset Tol Jagorawi Berbunga 8,4%, Begini Cara Belinya

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2017 15:55 WIB
Foto: Farhan/detikcom
Jakarta - Pasar modal kembali kehadiran instrumen investasi baru yakni kontrak investasi kolektif beragun aset (KIK EBA) Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi.

Produk yang diterbitkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) ini merupakan instrumen investasi sekuritisasi aset pertama yang berbasis pendapatan di masa depan sebuah jalan tol.

Direktur MMI Endang Astharanti mengatakan, KIK EBA sebenarny hampir mirip dengan instrumen obligasi korporasi. Namun emiten yang menerbitkan bukan berutang tapi mengagunkan pendapatan di masa depan dari aset yang dimiliki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain jenisnya yang hampir sama, cara pembeliannya juga hampir sama. Endang menjelaskan ada dua cara membeli KIK EBA Mandiri JSMR01, pertama melalui penawaran umum perdana atau due dilligence.

"Sebelum listing di bursa saat itu kita tawarkan juga secara umum. Kemarin kita memberikan waktu 1 minggu untuk para calon investor untuk menunjukan minatnya," terangnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Pada saat penawaran umum, para investor cukup mengisi formulir pembelian. Di formulir itu calon investor selain mengisi data diri juga mengisi nominal berapa yang akan dibeli dan ekspektasi bunga yang diharapkan.

"Makanya kemarin kita berikan range kupon bunganya 8-9%. Saat ini ditentukan bunganya 8,4%," tuturnya.

Setelah itu, MMI selaku manajer investasi yang menerbitkannya melakukan penjatahan kepada para investor yang telah mengisi formulir tersebut. Jika sudah mendapatkan jatah, calon investor tinggal melakukan pembelian.

"Setelah pasar perdana dilakukan, KIK EBA akan dicatatkan di bursa. Setelah itu dapat dilakukan jual beli secondary market dengan harga market," imbuhnya.

Nah cara kedua untuk membeli KIK EBA Mandiri JSMR01 bisa melalui skema transaksi di pasar sekunder. Namun hal itu tergantung para pemegang KIK EBA apakah akan melepasnya atau tidak.

"Karena karakter atau sifatnya mirip obligasi korporasi, kemungkinan ini tidak likuid. Biasanya investor yang beli di pasar perdana akan memiliki dalam jangka waktu panjang sampai mature. Kecuali yang beli penawarannya tinggi, sehingga menarik untuk dijual," kata Endang.

Sayangnya KIK EBA Mandiri JSMR01 yang dilepas senilai Rp 2 triliun terjadi over subscribe hingga 2,5 kali. Penawaran yang masuk mencapai Rp 4,5 triliun. (ang/ang)

Hide Ads