Saham Inovisi Dihapus, Ada Investor Jual Rugi Rp 2 per Lembar

Saham Inovisi Dihapus, Ada Investor Jual Rugi Rp 2 per Lembar

- detikFinance
Rabu, 27 Sep 2017 15:32 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghapus saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) dari papan perdagangan. Para investor pun diberikan kesempatan para pemegang saham untuk melakukan perdagangan di pasar nego.

BEI memberikan tindakan waktu perdagangan di pasar negosiasi selama 20 hari terhitung sejak 25 September 2017 hingga 20 Oktober 2017. Setelah itu akan efektif delisting pada 23 Oktober 2017.

Memantau RTI, Rabu (27/9/2017), hari ini ada transaksi saham INVS di pasar nego. Transaksi terjadi 2 kali pada pukul 11.34 waktu JATS sebanyak 5 ribu lot dan 11.35 waktu JATS sebanyak 2 ribu lot

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun nilai transaksi INVS tersebut di harga Rp 2. Padahal harga saham INVS sejak disuspen pada 13 Februari 2015 di level Rp 117 per lembar.

Untuk sekuritas dipihak penjualan adalah Daewoo Securities Indonesia, sedangkan untuk pihak pembelinya yakni Erdikha Elit Sekuritas.

Sedikit informasi, perjalanan INVS melantai di pasar modal berawal ketika melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 3 Juli 2009. Kala itu perseroan menawarkan sahamnya di harga Rp 125 per lembar.

Saham INVS sebenarnya cukup laku di pasar. Bahkan saham INVS sempat menyentuh level tertinggi Rp 2.575 pada perdagangan 28 Juni 2013.

Namun BEI akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan suspensi pada saham INVS pada 13 Februari 2015. Kala itu sahamnya sudah terkapar di level Rp 117 atau sudah di bawah harga IPO.

BEI menjatuhkan suspensi lantaran perusahaan yang dulunya bernama PT Cipta Media Rekatama itu bermasalah dalam penyajian laporan keuangan kuartal III-2014. BEI menilai banyak angka yang disajikan terkesan mencurigakan.

Sejak saat itu saham INVS tak kunjung dicabut suspensinya. Bahkan BEI terus memperpanjang suspensi lantaran perusahaan tersebut tak membayar biaya listing tahunan. Hingga akhirnya berujung pada penghapusan saham di papan perdagangan. (ang/ang)

Hide Ads