Pada perdagangan sore ini, Jumat (27/10/2017), nilai tukar dolar terhadap rupiah diperdagangkan di level Rp 13.604/US$. Namun mata uang Paman Sam ini sempat menembus level Rp 13.645/US$, level tertinggi dalam setahun terakhir.
Bank Indonesia (BI), pagi tadi tepat pukul 10.00 WIB melaporkan kurs referensi dolar (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor) yang disusun berdasarkan kurs transaksi USD/IDR terhadap rupiah antar bank di pasar valuta asing Indonesia di level Rp 13.630. Level tersebut tercatat yang paling tinggi selama periode Oktober 2016-Oktober 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini yang Bikin Dolar AS Melesat ke Rp 13.645 |
Apakah hanya Indonesia yang mengalami pelemahan mata uangnya? Jawabannya adalah tidak. Pelemahan terjadi terhadap mata uang di kawasan Asia. Hanya Korea Selatan saja yang masih bertahan menguat terhadap dolar. Pelemahan paling dalam terjadi di mata uang India yakni Rupee dan diikuti oleh Rupiah.
Berikut data penguatan Dolar AS terhadap mata uang kawasan Asia berdasarkan data Regional Asia Currency yang dilansir CNBC (Angka Per US$ 1 terhadap mata uang kawasan Asia) :
US$-JPY (Jepang Yen) 114,04 menguat 0,06%
US$-SGD (Singapura Dollar) 1,3687 menguat 0,14%
US$-HKD (Hong Kong Dollar) 7,803 menguat 0,01%
US$-KRW (Korean Won) 1126,87 melemah 0,08%
US$-CNY (China Yuan) 6,647 menguat 0,12%
US$-INR (India Rupee) 65,00 menguat 0,27%
US$-MYR (Malaysia Ringgit) 4,241 menguat 0,20%
US$-THB (Thailand Bath) 33,29 menguat 0,18%
Dalam lansiran berita di media-media ekonomi luar, penguatan dolar terjadi atas beberapa sebab yakni :
Bursa AS ditutup menguat didorong oleh kinerja emiten yang positif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat masing masing sebesar 0,31 persen dan 0,13 persen.
Pertumbuhan penjualan pending home sales AS untuk bulan September 2017 tercatat sebesar 0,0 persen. Angka tersebut membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh negatif 2,8 persen. Kondisi ini masih dipengaruhi oleh Badai Irma yang terjadi di kawasan tenggara AS.
Bank Sental Eropa tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan kawasan Eropa pada level 0,0 persen. Selain itu, ECB memutuskan untuk memperpanjang program emergency bon-buying. Mulai Januari 2018 nanti, ECB akan menurunkan jumlah pembelian surat utang dari β¬60 juta ke β¬30 juta tiap bulan. (mkj/mkj)