Saham ENRG masuk dalam daftar saham-saham yang bergerak tidak normal atau Unusual Market Activity (UMA) sejak hari ini. Oleh karena itu BEI menghimbau agar para pelaku pasar memperhatikan seluruh keterbukaan informasi perseroan.
"Perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan dalam keterbukaan informasi, Kamis (25/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi korporasi terakhir yang dilakukan entitas usaha Group Bakri ini adalah progres restrukturisasi utang dengan cara mengkonversinya menjadi saham.
Caranya dengan melakukan private placement, perseroan akan menerbitkan 4,2 miliar saham baru, setara 40,65% dari modal yang tempat kan perseroan. Adapun harga pelaksanaan Rp 104 per saham.
"Rencana itu sudah disetujui dalam RUPSLB kemarin," kata VP Investor Relations ENRG, Herwin Wahyu Hidayat saat dihubungi detikFinance.
Saham tersebut nantinya akan dijatahkan kepada para kreditur dan supplier ENRG. Total utang yang akan dikonversi sebesar US$ 32,87 juta atau setara Rp 437,19 miliar.
Ada 5 pihak yang mendapatkan jatah konversi utangnya menjadi saham ENRG, yakni Greenwich International Limited, Stallion Investment Pte Ltd, Ultrapro Ltd, PT Wira Cipta Perkasa dan PT Prima Petroservices.
Setelah proses restrukturisasi total kewajiban atau liabilitas ENRG akan berkurang dari US$ 857 juta menjadi US$ 824 juta. Sementara rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) perseroan juga akan membaik dari 3,6 kali menjadi 2,4 kali.