Direktur utama Sky Energi Jackson Tandiono menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya kan digunakan untuk belanja modal.
"Kami akan menggunakan untuk pembelian mesin dan peralatan untuk pengembangan kegiatan usaha, pembelian tanah dan penambahan area produksi. Kami juga akan menambah kapasitas produksi karena banyaknya permintaan dari dalam dan luar negeri," kata Jackson dalam konferensi pers di Soehana Hall, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, pemerintah telah menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan dari 5% menjadi 23% pada tahun 2025. "Dari target 23% ini, bagian dari energi surya adalah sebesar 5.000 MWp di 2019 dan 6.400 MWp pada 2025. Jadi prospek usaha lokal masih besar," ujar Jackson.
Menurut Jackson penambahan produksi seiring dengan peningkatan penjualan perseroan. Kenaikan volume penjualan dari tahun 2014 ke tahun 2015 adalah sekitar 51%.
Kenaikan volume penjualan dari tahun 2016 ke 2017 adalah sekitar 150%. Hal ini mengakibatkan penjualan meningkat sebesar 87% dari Rp 168,27 juta untuk periode yang berakhir pada 30 September 2016 menjadi Rp 314,92 juta periode September 2017. (zlf/zlf)











































