Melansir keterbukaan informasi, Selasa (6/3/2018), ADRO sepanjang 2017 mengantongi laba bersih US$ 536,44 juta atau setara Rp 7,3 triliun. Perolehan itu naik 57,4% dari laba bersih di 2016 sebesar US$ 340,68 juta.
Kenaikan laba bersih itu ditunjang dari kenaikan pendapatan usaha yang cukup signifikan. Pada 2016 pendapatan ADRO sebesar US$ 2,5 miliar lalu naik menjadi US$ 3,2 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan pendapatan usaha yang cukup besar itu tak mempengaruhi kenaikan beban pokok pendapatan dari US$ 1,8 miliar di 2016 menjadi US$ 3,2 miliar. Sehingga laba bruto perseroan naik signifikan dari US$ 685,27 juta menjadi US$ 1,12 miliar.
Sementara total aset ADRO naik dari posisi akhir 2016 US$ 6,5 miliar menjadi US$ 6,8 miliar di akhir 2017. Sementara total liabilitas turun tipis dari US$ 2,73 miliar menjadi US$ 2,72 miliar. Sedangkan total ekuitas naik dari US$ 3,7 miliar menjadi US$ 4,09 miliar. (dna/dna)