Hal ini terlihat dari saham-saham emiten dalam negeri yang banyak dilepas investor asing. Dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (8/5/2018), emiten tersebut di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk(BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Chareoen Phokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Akumulasi jual bersih asing terhadap saham TLKM mencapai Rp 78,49 miliar dari total transaksi sebesar Rp 144,7 miliar. Harga saham TLKM turun 5,53% ke level harga Rp 3.590 per unit saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian akumulasi jual bersih asing terhadap saham BBCA, senilai Rp 24,11 miliar dari total transaksi Rp 90,64 miliar. Harga saham BBCA, turun 2,02% ke level harga Rp 21.850 per unit saham.
Sedangkan jual bersih asing terhadap saham PGAS mencapai Rp 17,57 miliar dari total transaksi Rp 40,79 miliar. Harga saham PGAS, turun 3,44% ke level harga Rp 1.825 per unit saham.
Lalu saham CPIN yang dijual bersih asing menapai Rp 10,1 miliar dari total transaksi Rp 12,05 miliar. Harga saham CPIN, turun 2,19% ke level harga Rp 3.850 per unit saham.











































