Dolar AS Tembus Rp 14.000, Investor Asing Rombak Strategi Investasi

Dolar AS Tembus Rp 14.000, Investor Asing Rombak Strategi Investasi

- detikFinance
Selasa, 08 Mei 2018 11:08 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pagi ini mata uang dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat hingga menembus Rp 14.040. Angka tersebut merupakan posisi tertinggi nilai tukar dolar AS yang terjadi tahun ini.

Pelemahan rupiah juga mempengaruhi pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 22,318 poin (0,38%) ke level 5.862,780. Bahkan hingga pukul 10.13 waktu JATS IHSG sudah anjlok 1,73% ke posisi 5.783,035.

[Gambas:Video 20detik]


Melihat kondisi tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat menilai pelemahan Rupiah yang kembali berlanjut memaksa investor asing untuk meramu kembali strategi investasinya di Indonesia. Hal itulah yang membuat adanya arus keluar dana asing dari pasar modal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan memang mayoritas kepemilikan saham sebagian asing dan saya kira mereka sedang membuat rebalancing dari sisi portofolio mereka. Karena mereka sedang mengukur faktor risiko dan pergerakan currency yang ada," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/5/2018).


Samsul menambahkan, memang bagi investor asing yang menempatkan dananya di Indonesia tengah bergejolak, namun dia yakin pasar modal Indonesia masih menarik bagi mereka. Sebab kinerja para perusahaan tercatat masih dalam tren positif.

"Tentuny akan ada sedikit gejolak di mereka. Tapi saya yakin dengan permormance emiten kita yang cukup baik, bahkan sebagian dari mereka memperoleh peningkatan laba dari 2016," tuturnya.

Selain faktur fluktuasi nilai tukar, menurut Samsul kebijakan ekonomi global juga turut mempengaruhi psikologis investor asing. Salah satunya perang dagang antara AS dan China.

"Saya kira ini berpengaruh tapi sifatnya menjadi semacam isu-isu bagi investor saja, ini menjadi semacam market fluktuasinya," tuturnya.


Di posisi terakhir hari ini investor asing telah melakukan aksi jual dengan catatan net sell Rp 167,6 miliar. Sementara dari awal tahun net sell sudah mencapai Rp 36,6 triliun. (Danang Sugianto/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads