Pelemahan rupiah juga mempengaruhi pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 22,318 poin (0,38%) ke level 5.862,780. Bahkan hingga pukul 10.13 waktu JATS IHSG sudah anjlok 1,73% ke posisi 5.783,035.
Melihat kondisi tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat menilai pelemahan Rupiah yang kembali berlanjut memaksa investor asing untuk meramu kembali strategi investasinya di Indonesia. Hal itulah yang membuat adanya arus keluar dana asing dari pasar modal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pagi-pagi, Dolar AS Sudah di Rp 14.027 |
Samsul menambahkan, memang bagi investor asing yang menempatkan dananya di Indonesia tengah bergejolak, namun dia yakin pasar modal Indonesia masih menarik bagi mereka. Sebab kinerja para perusahaan tercatat masih dalam tren positif.
"Tentuny akan ada sedikit gejolak di mereka. Tapi saya yakin dengan permormance emiten kita yang cukup baik, bahkan sebagian dari mereka memperoleh peningkatan laba dari 2016," tuturnya.
Selain faktur fluktuasi nilai tukar, menurut Samsul kebijakan ekonomi global juga turut mempengaruhi psikologis investor asing. Salah satunya perang dagang antara AS dan China.
"Saya kira ini berpengaruh tapi sifatnya menjadi semacam isu-isu bagi investor saja, ini menjadi semacam market fluktuasinya," tuturnya.
Di posisi terakhir hari ini investor asing telah melakukan aksi jual dengan catatan net sell Rp 167,6 miliar. Sementara dari awal tahun net sell sudah mencapai Rp 36,6 triliun. (Danang Sugianto/dna)