Makin Terpuruk, Jeda Siang IHSG Parkir di 5.760

Sesi I

Makin Terpuruk, Jeda Siang IHSG Parkir di 5.760

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 16 Mei 2018 12:12 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini masih berada di zona negatif merespons maraknya sentimen negatif dari mulai laporan BPS soal neraca dagang RI yang defisit hingga maraknya aksi teror selama beberapa hari ini.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali menguat. Dolar berada di level Rp 14.105, naik dari posisi kemarin di Rp 14.030.

Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 57,078 poin (0,98%) ke level 5.780,878. Indeks LQ45 turun 14,300 poin (1,54%) ke level 920,931

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membuka perdagangan, Rabu (16/5/2018), IHSG turun 52,606 poin (0,90%) ke level 5.785,510. Indeks LQ45 turun 13,283 poin (1,42%) ke level 922,087.

Pada pukul 09.15 waktu JATS, IHSG masih berada di zona negatif dengan penurunan 55,054 poin (0,95%) ke level 5.782,101. Indeks LQ45 turun 13,901 poin (1,39%) ke level 922,330.

Jelang siang, IHSG makin terpuruk. IHSG jatuh 78,113 poin (1,34%) ke 5.760,003. Indeks LQ45 melemah 18,694 poin (2,00%) ke 916,656.

Seluruh saham sektoral jatuh ke zona negatif membuat IHSG tak kuasa menahan laju pelemahan. Saham sektor aneka industri jatuh paling dalam mencapai 2,42%. Sebanyak 121 saham menguat, 203 saham melemah dan 119 saham stagnan.

Laju perdagangan saham siang ini terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham mencapai 220.124 kali transaksi sebanyak 5 miliar lembar saham senilai Rp 4,6 triliun. Asing mencatat jual bersih mencapai 392,15 miliar.

Pelemahan IHSG dipicu minimnya sentimen positif yang ada ditambah adanya sentimen negatif teror bom dan laporan BPS yang menyebut RI defisit neraca perdagangan April 2018.

Neraca perdagangan RI pada April 2018 mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Ekspor tercatat US$ 14,47 miliar, sementara impornya US$ 16,09 miliar.

"Neraca perdagangan di luar ekspektasi defisit US$ 1,63 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Selasa (15/5/2018).

Neraca perdagangan RI bulan Maret lalu sudah membaik. Sayangnya, pada April ini kembali defisit karena impor yang tumbuh tinggi.

"Pada Maret membaik, April ini defisit karena impor yang sangat tinggi. Maka dibutuhkan perhatian. Ini defisit karena dari migas US$ 1,13 miliar, non migasnya US$ 495,6 juta," ungkapnya.

Sementara bursa saham di Asia juga terpantau negatif. Berikut kondisi bursa saham asia siang ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 85,139 poin (0,37%) ke 22.732,250.
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 5,800 poin (0,19%) ke 3.168,270
  • Indeks Strait Times berkurang 9,810 (0,28%) ke 3.530
  • Indeks Hang Seng turun 18,680 poin (0,68%) ke 2.711,450.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) naik Rp 800 ke Rp 11.300, Indo-Rama (INDR) naik Rp 620 ke Rp 3.830, Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 275 ke Rp 8.575 dan United Tractors (UNTR) naik Rp 275 ke Rp 34.975.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 1.725 ke Rp 45.725, Indocement (INTP) turun Rp 650 ke Rp 18.150, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke Rp 67.525 dan Medikolaka (HEAL) turun Rp 600 ke Rp 3.100. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads