PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini keputusan itu tidak akan berpengaruh besar terhadap pasar modal. Meskipun biasanya kenaikan suku bunga acuan menjadi momok pasar modal.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menilai sebenarnya momentum untuk menaikkan suku bunga acuan demi menjaga nilai tukar sudah lewat. Sebab pelemahnya mulai meredam meski dolar AS masih berada di atas Rp 14.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Tito yakin kenaikan suku bunga acuan tidak menimbulkan kepanikan di pasar. Sebab dia yakin fundamental ekonomi dan industri perbankan RI dalam keadaan baik.
"Jadi pasar sebenarnya sudah menyesuaikan dan dana inflow di pasar obligasi bisa menjadi positif kembali," tutupnya. (zlf/zlf)