Di tengah gejolak pasar global, surat utang global yang diterbitkan PLN sangat diminati investor dan mengalami oversubscribe sekitar 3,65 kali.
Tujuan penerbitan global bond kali ini untuk proses liability management dan sekaligus debt reprofiling. Uang yang didapat dari penerbitan sebesar US$ 2 miliar tersebut digunakan untuk membeli kembali (buy back) atau melunasi secara dini beberapa global bond PLN yang telah diterbitkan dan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020 dan Juni 2037.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PLN Segera Terbitkan Surat Utang Global |
Obligasi global yang telah ada tersebut, dulu diterbitkan dengan tingkat bunga yang mahal yaitu masing-masing sebesar 8%, 7.75%, dan 7.875%.
Proses penerbitan global bond PLN dan pembelian kembali sebagian global bond lama tersebut, dilakukan secara simultan sehingga praktis tidak ada uang yang keluar dari kas PLN. Selain tidak mengeluarkan uang kas pada aksi korporasi kali ini, PLN sekaligus akan mendapatkan minimal dua manfaat yaitu:
1. Manajemen likuiditas pada pertengahan tahun 2019 dan awal 2020, karena kewajiban pelunasan jatuh tempo sebesar US$ 750 juta (global bond due 2019) dan sebesar US$ 1,25 miliar (global bond due 2020) hampir seluruhnya sudah tidak ada, dan diganti dengan global bond baru yang baru akan jatuh tempo pada tahun 2028 dan 2048.
2. Penghematan biaya bunga berjalan, karena obligasi lama dengan tingkat bunga 8%, 7,75%, dan 7,875% diganti dengan obligasi baru dengan tingkat bunga 5,45% dan 6,15%.
Selain itu, dengan aksi korporasi PLN kali ini juga sekaligus mengurangi risiko adanya tingkat bunga yang lebih mahal di masa yang akan datang karena sudah hampir pasti bahwa Fed Fund Rate akan terus dinaikan pada tahun 2018 dan 2019.
Proses settlement transaksi tersebut di atas telah terjadi pada tanggal 21 Mei 2018 dan Global Bond PLN terdaftar pada Singapore Stock Exchange (SGX). (ara/hns)