Menurut Analis Senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada anjloknya saham BNBR lantaran persepsi pelaku pasar terhadap perusahaan masih negatif.
"Yang namanya pergerakan harga saham, selain ditentukan faktor fundamental emitennya juga persepsi pasar. Masih ada persepsi negatif terhadap Grup Bakrie. Itu yang membuat pelaju pasar melakukan aksi jual," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (21/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya kerugian di kuartal tahun ini hampir 2 kalinya dibandingkan tahun lalu. Ini yang membuat pelaku pasar merespons negatif, bahwa belum ada perbaikan dari BNBR. Kemudian stigma pelaku pasar terhadap Group Bakrie masih negatif," imbuhnya.
Baca juga: Masih Pegang Saham Bakrie & Brothers? |
Padahal tujuan BNBR melakukan reverse stock dengan rasio 10:1 untuk meningkatkan nilai sahamnya dan bisa kembali diperdagangkan. Setelah mejeng di level Rp 500 saham BNBR justru terus turun hingga saat ini di level Rp 70.
Menurut Reza, saham BNBR berpotensi untuk balik lagi ke level Rp 50, jika tidak ada upaya perbaikan kinerja ataupun rencana aksi korporasi untuk menunjang keuangan perusahaan.
"Ada kemungkinan sepanjang pelaku pasar tidak melihat adanya perbaikan atau berita positif dari BNBR. Setelah dia melakukan reverse stock tidak ada rencana aksi korporasi lagi, padahal itu yang ditunggu pelaku pasar," tuturnya.