Saham BNBR sebelumnya sudah tidur cukup lama di level Rp 50 alias gocap. Saham BNBR keluar dari zona gocap bukan karena memang kinerjanya, melainkan melakukan reverse stock dengan rasio 10:1.
Itu artinya dari posisi Rp 50 berubah menjadi Rp 500 setelah reverse stock. Tujuannya tentu agar saham BNBR bisa kembali diperdagangkan dan nilainya meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukannya tambah naik, harga saham BNBR justru kembali turun hingga hampir kembali ke level gocap. Saham BNBR tercatat sudah turun 75,17% dari perdagang 4 Juni 2018 di posisi Rp 282 ke level Rp 70 pada perdagangan kemarin.
Tentu kondisi ini merugikan bagi pemegang saham BNBR. Mungkin reverse stock bisa menjadi jalan keluar bagi pemegang saham yang sudah lama 'nyangkut' saat saham BNBR di level gocap. Namun tidak bagi yang masih memegang sahamnnya.
Ambil contoh, jika investor memiliki saham BNBR 10 lot ketika harganya Rp 50, dengan begitu portofolio di BNBR Rp 50.000. Setelah reverse stock kepemilikan sahamnya jadi 1 lot namun nilai portofolionya masih sama.
Namun jika kini harganya di level Rp 70, itu artinya nilai portofolio investor tersebut di saham BNBR hanya Rp 7.000. Itu artinya sudah tergerus 86%.
"Kalau tidak dijual ya bisa dibilang ruginya seperti itu," tambah Reza.