Menurut Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman akan banyak perusahaan makanan dan minuman (mamin) yang mengalami kerugian bila nilai tukar dolar menembus Rp 15.000.
"Agak sulit deh ini, yang jelas kalau dolar Rp 15.000 sudah pasti banyak rugi. Nah makanya ini menjadi suatu hal yang sulit apakah Rp 15.000 besok atau sebulan lagi kita kan nggak tahu posisinya kapan," ungkapnya saat berbincang dengan detikFinance, Jumat (20/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab saat ini, pihaknya mengaku telah mengikat pinggang dengan mengorbankan keuntungan perusahaan agar menjaga keuangan untuk tidak merugi lebih banyak lagi.
"Kita condong mengorbankan margin, profit. Tapi kita belum tahu sampai berapa lama karena masing-masing perusahaan beda," paparnya.
Sementara itu, dikutip dari Reuters, dolar AS pagi ini bergerak di level Rp 14.500 hingga Rp 14.555 atau posisi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. (dna/dna)