Menurut Ketua Umum GAPMII Adhi Lukman nilai tukar dolar telah mempengaruhi secara keseluruhan kondisi industri mamin. Mulai dari meningkatnya harga bahan pokok hingga mengurangi margin perusahaan.
Untuk itu, pihaknya meminta agar pemerintah memperluas insentif berupa subsidi bunga untuk kredit ekspor di mana bisa membatu pembiayaan perdagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Pelemahan Rupiah di Mata Jokowi':
Selain itu, insentif lain yang diharapkan bisa membantu pengusaha adalah percepatan dokumentasi dan waktu bongkar muat di pelabuhan. Sebab dengan begitu, importir mamin akan menambah barang yang akan diekspor.
"Kedua misalnya ekspor ini diberikan percepatan dokumentasi dan waktu bongkar muat di pelabuhan karena ujung-ujungnya menurunkan biaya ekspor ini bisa meningkatkan upaya kita menawarkan custommer kita memperbesar ekspor kan," terangnya.
"Itu daripada kita rugi lebih baik memperbesar (barang ekspor) itu jadi perusahaan meningkatkan penjualan laba dan negara bisa menghemat devisa," pungkasnya.
Sementara itu, saat ini pihaknya memutuskan untuk tidak menaikkan harga mamin di tengah penguatan nilai tukar dolar AS karena daya beli industri mamin yang tengah lesu.