Cerita Pandji, Main Saham Bertahun-tahun Tapi Nggak Ngerti

Cerita Pandji, Main Saham Bertahun-tahun Tapi Nggak Ngerti

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 07 Agu 2018 12:46 WIB
Foto: Panji Pragiwaksono/Achmad Dwi
Jakarta - Sejumlah artis berbagi pengalaman mengenai investasi saham. Ada yang baru memulai, ada juga yang sudah bertahun-tahun investasi saham.

Salah satunya Pandji Pragiwaksono. Komika ini mengaku sudah bermain saham antara tahun 2011 dan 2012. Namun, dia mempercayakan uangnya ke perencana keuangan untuk investasi saham.

"Ke financial planner, kalau dia prinsipnya bukan beli jual-beli jual tapi dalam jangka panjang kita punya financial goals apa, gitu," ujar di BEI Jakarta, Selasa (7/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandji tak berani mengatur sendiri portofolio investasinya. Sebab, dia mengaku tak mengerti.


"Enggak ngerti, nggak punya waktunya, nggak apa-apa dipegang financial planner," ujarnya.

Selain itu, artis lain, Shandy Aulia mengaku baru kali ini investasi di saham. Dia menaruh uangnya pada saham PT MD Pictures Tbk. Sementara, MD Pictures sahamnya baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

"Ini pertama untuk MD Pictures," kata dia

Dia mengatakan, tertarik masuk saham karena bakal memberikan keuntungan padanya. Shandy memberanikan investasi di saham karena mendapat inspirasi dari suami hingga manajernya.

"Ya tim saya, partner saya, manajer saya, suami saya, kenapa nggak," ungkapnya.

Shandy enggan menyebut besarnya uang yang dia investasikan di saham. Dia pun mengaku tak takut rugi investasi di saham.

"Yang namanya investasi ada plus minus juga," tambahnya.

Artis lain yang hadir di BEI, Dwi Sasono juga menyerahkan investasinya pada perencana keuangan. Terkait saham, dia mengatakan sudah terjun selama 4 tahun.

"Main saham sudah berjalan 4 tahun. Ya memang tadinya main reksadana, cuma saya ingin cari kinerjanya lebih kenceng main saham," ujarnya.

Terkait untung-rugi investasi di saham, Dwi Sasono tak memaparkan. Dia bilang, terpenting dalam investasi ialah mengetahui risiko masing-masing produk.

"Apa dulu tujuannya, kita mau investasi jangka panjang-pendek, lihat juga risikonya," tutupnya. (zlf/zlf)

Hide Ads